Imbalan Video Mesum yang Libatkan Anak Ditransfer dari Rekening Bank Lokal

Polisi menemukan fakta lain dari pemeriksaan tersangka F, otak pembuat video porno yang melibatkan anak kecil di Bandung. Adapun uang sejumlah Rp 31 juta yang diterima tersangka, bukan berasal dari bank asing melainkan bank lokal.

Seperti diketahui, F mengaku menjual video porno anak dengan wanita dewasa itu ke warga negara asing (WNA) asal Rusia dan Kanada. Namun berdasarkan penelusuran polisi, uang tersebut ditransfer dari rekening bank lokal ke rekening bank milik tersangka.

"Faisal menerima uang bukan dari bank asing. Kami sudah cek transaksi antar bank," ujar Direskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Umar Surya Fana di Bandung, Jumat (12/1/2014).

"Faisal menerima dana dari Bank Permata dengan pengiriman sekitar tujuh kali dengan total Rp 31 juta sejak Mei hingga Januari tahun ini. Terakhir, ia menerima dana dari bank itu pada 5 Januari sebesar Rp 4,2 juta," tuturnya.

Saat ini polisi telah mendapatakan nomor rekening pembeli video porno itu. Namun siapa pemilik nomor rekening itu, masih diselidiki.

"Nah itu yang kami cari dan tengah dalami. Rekeningnya sudah kami dapatkan tapi identitasnya belum ada, sedang kami minta,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya menggali jaringan video porno ini. Polisi melakukan penelusuran dengan mencari tahu data komunikasi di ponsel milik tersangka yang mengaku menggunakan aplikasi telegram dan memiliki akun VK.

"Pengakuan tersangka kan semua data di ponselnya sudah dihapus. Sekarang kami sedang berusaha mengkloning dan mengembalikan data-data di ponselnya. Kami juga datang ke rumah tersangka mengambil sejumlah barang bukti. Setelah proses itu selesai, nanti akan segera diketahui apa saja yang tersembunyi," kata Umar.

Selain itu, polisi mendalami pengiriman video porno yang dibuat F. Sebab, sambung Umar, Bareskrim sudah mengklarifikasi bahwa video tersebut beredar di sejumlah negara di Eropa.

"Pertanyaan selanjutnya, bagaimana video itu ditransfer, apa lewat internet biasa, media sosial VK, atau via seseorang di Bali karena tersangka ini sering ke Bali menemui seseorang. Kami sudah cek manifest penerbangan tersangka dan ternyata Faisal ini sering ke Bali," kata Umar.

Sumber: http://regional.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts