Makassar - Kehadiran Ebiet G. Ade dengan sejumlah tembang lawasnya mampu "menghipnotis" 5.053 mahassiswa baru Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang mengikuti kegiatan Basic Study Skill (BSS) di Makassar, Selasa.
Rektor Unhas Prof Dr Idrus A Paturusi dan Ny. Hj Shanty Idrus serta Wakil Rektor I, II, dan III serta sejumlah dekan fakultas larut dalam irama balada yang mengalir melalui suara penyanyi bernama lengkap Ebiet Ghofaar Ade ini.
Ini merupakan kali kedua penyanyi kelahiran Wanadadi, Banjarnegara, Jawa Tengah 12 April 1954 itu di Unhas setelah bulan lalu tampil di depan peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Unhas.
"Lagu-lagu saya bercerita tentang alam dan manusia dan mudah dicerna, berbeda dengan lagu penyanyi lain. Ada orang yang mencipta lagu dalam suasana hening," kata Ebiet sebelum membawakan lagu pertamanya.
Kepada para mahasiswa baru Ebiet berpesan agar hati-hati dengan keterbukaan informasi. Hendaknya para mahasiswa pandai-pandai mengambil manfaat yang baik dari informasi tersebut.
"Setelah masuk di perguruan tinggi jadilah mahasiswa yang berprestasi. Jadilah yang terbaik di atas yang baik. Bersainglah secara sehat untuk mencapai prestasi puncak," ujar Ebiet.
Kepada pers Ebiet mengatakan, kehadirannya di kampus berarti karyanya dinaikkan levelnya, tidak hanya hiburan, mungkin dapat diapresiasi oleh rektor, para dosen, dan mahasiswa. Jadi, mungkin juga ada manfaatnya.
Di awal penampilannya, Ebiet sempat berkelakar. Kalau Nazaruddin dijemput, saya justru dijemput Nasaruddin, yang dia maksudkan adalah Ir Nasaruddin Salam, MT, Wakil Rektor III Unhas yang menjemputnya di Bandara Hasanuddin.
Setelah membawakan lagu pamungkasnya, Berita Kepada Kawan, Ebiet yang datang dengan salah seorang putranya berharap kepada para mahasiswa Unhas agar kelak menjadi pemimpin bangsa.
"Nanti ada yang menjadi pencipta lagu. Mudah-mudahan dari ribuan mahasiswa ini ada yang bisa menciptakan lagu sesuai kondisi bangsa saat sekarang," ucapnya.
Ebiet membawakan sembilan lagu, diawali "Titip Rindu pada Ayah". Lagu lain, Cintaku Kandas di Rerumputan, Elegi Esok Pagi, Camelia I, Demikianlah Cinta, Di manakah Matahariku, Komserta Doa, Rindu Kehadiranmu, diakhiri dengan "Berita Kepada Kawan", pilihan mahasiswa.
Ketika Pimnas 19 Juli 2011, Ebiet hadir bersama Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang membawakan ceramah umum di depan peserta yang jumlahnya lebih 2.000 orang dari seluruh Indonesia.
Ebiet adalah seorang penyanyi dan penulis lagu. Karyanya bertemakan alam dan duka derita kelompok tersisih. Lewat lagu-lagunya yang ber-genre balada, pada awal kariernya, ia `memotret` suasana kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang.
Tema lagunya beragam, tidak hanya tentang cinta, tetapi ada juga lagu-lagu bertemakan alam, sosial-politik, bencana, religius, keluarga, dan lainnya.
Sentuhan musiknya sempat mendorong pembaruan pada dunia musik pop Indonesia. Semua lagu ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain. Hanya lagu Mengarungi Keberkahan Tuhan yang ditulis bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Rektor Idrus A Paturusi mengharapkan kepada para mahasiswa Unhas agar belajar dari lirik-lirik lagu Ebiet untuk meningkatkan penghargaan terhadap alam dan sesama. Ketika Ebiet tampil, kilatan lampu blitz dari sekian banyak ponsel mahasiswa baru berfitur kamera menyilaukan mata.
Wakil Rektor III Unhas Nasaruddin Salam dalam laporannya mengatakan, BSS ini berlangsung selama lima hari. Sehari pelatihan BSS dilaksanakan di tingkat universitas dan empat hari di tingkat fakultas. Setiap hari pelatihan berlangsung pukul 08.00-17.00 Wita.
Pelatihan dengan tema "Bersama Meraih Sukses" ini melibatkan 169 dosen yang telah mengikuti upgrading dan "training of trainer" (ToT) dengan 75 mahasiswa sebagai tutor/pendamping. (KR-HK)
Sumber: http://www.antaranews.com