Simbar Kencana

Oleh Tim Wacana Nusantara

Simbar Kencana merupakan putri dari kerajaan Talaga (kerajaan bawahan Dewa Niskala), karena kecantikannya maka Raja Talaga melakukan sayembara untuk menentukan suami dari putrinya. Sayembara untuk menjadi suami Putri Simbar Kencana dilakukan selam tiga hari.

1. Hari pertama, lomba keterampilan perang tanding adu senjata; tombak, gada, pedang, dan keris sambil menunggang kuda
2. Hari kedua, lomba keterampilan menangkap harimau dan babi hutan yang masih liar di huta, dengan ketentuan siapa yang paling banyak itu yang menjadi pemenang.
3.Hari ketiga, lomba keterampilan menggunakan senjata panah, dengan sasaran seekor bunglon yang tergantung pada ekornya, sehingga bunglon it uterus-menerus berayun.

Hasil dari sayembara nantinya berhak untuk menjadi suami Simbar kencana. Orang yang datang untuk mengikuti sayembara tersebut ternyata bukan dari tatar sunda atau Jawa saja melaikan sampai ke negeri Palembang. Sayembara didapatkan oleh seorang ksatria pilih tanding dari Palembang yang bernama Sakyawara anak dari Menteri urusan laut kerajaan Palembang. Dia di nobatkan menjadi patih utama kerajaan talaga atau menjadi orang kedua setelah raja. Karena kerakusannya akhirnya Sakyawara melakukan makar terhadap raja Talaga dengan cara menyuruh Bayangkara untuk membunuh sang raja. Rencana pembunuhan ini ternyata berhasil dilakukannya pada saat raja akan melakukan hajat kecil.

Kematian ayahanda Simabar Kencana membuat dia terpukul dan menagisi kematian ayahnya. Apalagi setelah mengetahui yang melakukan pembunuhan ayahnya itu suaminya sendiri. Kabar kematian sang Raja Talagamanggung terdengar oleh raja Dewa Niskala dan akhirnya dia mengutus anaknya yang bernama Sang Kusumalaya (Ajar Kutamangu) untuk menyelidiki kasus kematian Raja Talagamanggung. Berkat kecerdasan dan kecerdikanya akhirnya Anjar Kutamangu menemukan pembunuhnya sekaligus dalang di balik pembunuhannya yaitu Sakyawira.

Rasa sayang terhadap ayah yang dibunuh oleh suaminya membuat dia menjadi membenci sang suami. Kebencian yang membara ini di buktikannya pada saat suaminya sedang tidur. Pada malam itu ketika Sakyawira sedang tertidur lelap di dalam kamarnya, Simbar Kencana dengan rasa penuh kebencian bahkan lupa kalau yang akan dibunuhnya itu suaminya sendiri secara diam-diam menghujamkan patrem (tusuk sanggul yang tajam) ke tenggorokan suaminya itu sampai tiga kali. Hujaman Patrem secara berulang-ulang membuat Sakyawira tidak sempat melakukan perlawanan dan menyadarinya sampai ia meninggal di dalam kasurnya.

Setelah berhasil membunuh Sakyawira akhirnya Simbar Kencana menikah dengan Sang Kusumalaya dan menjadi Ratu di kerajaan Talaga menggantikan ayahnya. Dari pernikahan dengan Sakyawira Simabar kencana tidak memiliki anak, sedangkan dari Sang Kusumalaya dia dikaruniai anak dan diberi nama Sang Batara Sakawayana atau terkenal dengan nama sunan Corendra.

Sumber:
Iskandar, Yoseph. 2005. “Sejarah Jawa Barat”. Bandung: CV Geger Sunten
Sukardja, Djadja. 2007. Situs Kawali “ Astana Gede”. Ciamis. ….

Sumber Tulisan: http://www.wacananusantara.org/5/427/simbar-kencana
-

Arsip Blog

Recent Posts