Pontianak, Kalbar - Tim kesenian Provinsi Kalimantan Barat merasa puas dengan penampilan mereka di Istana Negara pada 17 Agustus 2011, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Barat Yusri Zainuddin.
"Jika dilihat saat tampil pada hari H itu sangat puas, karena saat pertunjukan tari itu tampil, banyak undangan yang bertepuk tangan," kata Yusri Zainuddin di Pontianak, Rabu.
Yusri menilai, tim kesenian Kalbar yang tampil tersebut termasuk salah satu tim yang menyuguhkan kesenian dengan melibatkan banyak personel, dibandingkan dengan tim kesenian dari daerah lain.
Dengan keberhasilan tersebut, kata Yusri, pihaknya akan terus melakukan pembinaan kepada sanggar-sanggar yang mengembangkan kesenian.
"Kami membina kepada sanggar-sanggar yang memang kami anggap cukup potensial seperti yang kemarin ikut bergabung dalam tim," jelas Yusri.
Menurut dia dengan penampilan mereka di Istana Negara tersebut, pihak Disbudpar Kalbar merasa perlu ikut andil untuk mengembangkan sanggar-sanggar demi perkembangan kebudayaan dari pariwisata di Kalbar.
Yusri menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan penjaringan pada sanggar yang memiliki potensi melalui ajang festival budaya seperti Festival Budaya Bumi Khatulistiwa (FBBK).
"Dengan begitu mereka yang berhasil meraih juara di ajang FBBK, akan kami koordinasikan dengan kabupaten/kota asal sanggar tersebut dan langsung ditindaklanjuti untuk pembinaannya," kata dia lagi.
Sebelumnya, pada 17 Agustus 2011 tim kesenian Kalbar yang berjumlah 135 orang membawakan tari Gempita Khatulistiwa di hadapan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Tim berlatih selama dua bulan di bawah asuhan koreografi Kusmindari Triwati, asisten koreografer sekaligus pelatih tari Tionghoa Albertus Beni, tari Melayu Budi dan tari Dayak Vincen.
Gempita Khatulistiwa merupakan tarian kolosal menggambarkan keharmonisan tiga etnis terbesar di Kalbar meliputi Dayak, Melayu dan Tionghoa. Atribut dan musik mencerminkan ciri masing-masing etnis.
Sumber: http://www.antaranews.com