Jakarta - Goethe-Institut di Asia Tenggara mengundang para komposer muda dari negara-negara ASEAN turut serta dalam Kompetisi Komposisi Musik, untuk kedua kalinya. Dalam penyelanggaraan Kompetisi Komposisi Musik 2011 kali ini, Goethe-Institut bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Sebagai penghormatan terhadap negara tuan rumah, Indonesia, kompetisi ini dibuka untuk komposisi yang menggunakan instrumen-instrumen Gamelan Sunda Pelog Salendro, instrumen-instrumen Barat, maupun gabungan dari keduanya.
Dewan juri internasional yang terdiri atas berbagai musisi dan komposer ternama dari tujuh negara, telah memilih 10 karya terbaik dari sekian banyak karya yang masuk dari seluruh negara ASEAN.
Penyelenggaraan dilaksanakan pada 30 September hingga 7 Oktober 2011. Festival disertai lokakarya dan konser di Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta akan menandai puncak kompetisi bergengsi ini.
Sepuluh komposer muda terpilih dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina akan bertemu dengan dewan juri internasional, untuk saling bertukar gagasan serta ikut serta dalam lokakarya dengan bimbingan dari para ahli.
Goethe-Institut dengan bangga mengumumkan keikutsertaan kelompok ensemble mosaik untuk musik kontemporer dari Berlin, dan grup gamelan Kyai Fatahillah dari Bandung.
Kedua ansemble luar biasa itu, akan membawakan karya para komposer muda untuk pertama kalinya, selama lokakarya dan konser-konsernya.
"Kami sangat gembira menyambut berbagai seniman dari beragam latar belakang budaya, generasi, dan jam terbang ini, yang akan berkumpul untuk menciptakan karya-karya musik yang menggunakan berbagai macam instrumen Barat dan Indonesia. Berbagai tantangan baru dan kreasi unik, menanti kita dalam petualangan yang akan kita sambut dengan penuh semangat," ujar Franz Xaver Augustin, Direktur Regional Goethe-Institut Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru.
Sumber: http://oase.kompas.com