Port Elizabeth, Afsel – Biasanya, Indonesia hanya menjadi penonton. Namun kali ini, Tanah Air mendapat kesempatan tampil di Northern Arts Festival yang bergengsi di Afrika Selatan (Afsel).
Diwakili Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Cape Town, Indonesia menyuguhkan berbagai seni tari tradisional, pada 24 September lalu. Yakni tari jaipongan dari Priangan dan tari cebing melati yang merupakan kreasi baru perpaduan tarian dari Osing (Banyuwangi) dan Janger (Bali).
“Kedua tarian tersebut dibawakan dengan lemah gemulai oleh dua gadis remaja Afrika Selatan dari EOAN Group, Cape Town,” ujar Konsul Jendral RI di Cape Town, Sugie Harijadi, dalam siaran pers yang diterima redaksi INILAH.COM.
Kedua penari itu dipilih, menurut Sugie, sesuai visi KJRI Cape Town untuk memanfaatkan potensi di wilayah kerja guna mendukung kepentingan nasional. Sehingga, KJRI Cape Town giat membantu generasi muda Afsel yang berminat mempelajari dan mengembangkan seni budaya RI.
“Salah satu penari dari EOAN Group yang tampil itu dibantu memperoleh beasiswa (Beasiswa Seni Budaya Indonesia/BSBI) selama 3 bulan di Indonesia untuk mempelajari beberapa tarian daerah Indonesia,” lanjut Sugie.
Sugie memperhatikan ketika tarian Indonesia akan tampil, tiga ribuan tamu yang datang tampak bingung karena tak pernah mengenal tarian Tanah Air. Namun di akhir penampilan, tepuk tangan penonton luar biasa. “Apalagi ketika tahu penarinya gadis-gadis dari Afsel,” imbuh Sugie.
Northern Arts Festival adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh komunitas bersama pemerintah kota Port Elizabeth. Acara bertujuan memberi kesempatan generasi muda tampil mengenalkan bakatnya sekaligus mengenalkan seni budaya masing-masing wilayah atau negaranya.
Acara ini juga dimaksudkan memberi kesibukan generasi muda Afsel, sehingga mencegah mereka terlibat hal-hal yang dapat merugikan. Selama festival berlangsung, panita menampilkan berbagai seni budaya dari beberapa wilayah Afsel dan negara sahabat yang ikut mengisi kegiatan.
Sumber: http://www.inilah.com