BATAM - Ketua Gema, salah satu penggagas kegiatan Festival Kampung Tua Tanjung Uma, Zulkifli Ismail mengaku kegiatan ini bermula dari ketidaksengajaan sejumlah pemuda yang ketika itu sedang berkumpul untuk kegiatan gotong-royong.
Obrolan kemudian berlanjut hingga seorang pemuda menceritakan keprihatinannya atas minimnya ruang memperkenalkan budaya Melayu.
"Awalnya kita itu sambil ngopi-ngopi langsung kita ajak bersama-sama menyusun kegiatan ini, alhamdulilah berjalan lancar," ujarnya kepada Tribun, Minggu (28/1/2018).
Kemudian mereka yang tergabung dalam organisasi Pemuda Peduli Tanjung Uma (PPTU) berencana membuat acara tersebut.
Berisi beberapa kegiatan seperti festival kuliner yang menyajikan makanan khas masyarakat pesisir, pameran pusaka Melayu seperti keris, Tanjak (pengikat kepala untuk orang laki-laki) dan beberapa benda lainnya, pameran produk-produk buatan kreatif masyarakat, dan pertunjukkan kesenian.
Bahkan diisi artis Internasional yang berasal dari Malaysia.
Pantauan Tribun hari puncak dari rangkaian Festival Kampung tua di Kampung Tua Tanjung Uma Sabtu (27/1) kemarin malam berlangsung meriah.
Bukan hanya itu, acara ini dihadiri tokoh adat, tokoh pemerintahan, tokoh politik, dan masyarakat yang memenuhi area acara, malam puncak festival ini menyajikan beragam atraksi kebudayaan, mulai dari tari khas masyarakat melayu, beragam pernak pernik yang memiliki nilai sejarah, dan sajian adat budaya lainnya.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad yang hadir dalam acara puncak festival Kampung Tua ini mengakui ide dilaksanakannya kegiatan ini cukup baik.
Dengan peragaan rangkaian kegiatan budaya ini, Batam sebagai kota yang akan berhaluan ke dunia pariwisata menjadi lebih berwarna.
Dalam hal ini berharap nantinya kegiatan kebudayaan ini akan menjadi agenda tahunan yang kemasannya ramah untuk wisatawan.
Dengan begitu pemerintah bisa terlibat lebih jauh untuk menjadikan agenda festival Kampung Tua ini menjadi salah satu keunikan pariwisata di Batam.
"Ide yang bagus, saya sudah ajak kepala dinas pariwisata ke sini supaya bisa dimasukkan ke dalam kalender event pariwisata,"ujar Amsakar.(rus)
Sumber: http://batam.tribunnews.com
Home »
Batam
,
Kepulauan Riau
,
Melayu
» Festival Kampung Tua Tanjung Uma - Berawal dari Keprihatinan Minimnya Ruang untuk Budaya Melayu