Jeruk Makan Istri Jeruk

Sesama biskota jangan saling mendahului, maka sesama polisi jangan menyelingkuhi. Tapi imbauan moral ini rupanya tak digubris oleh Bripka Awang, 32. Meski istri teman sendiri yang sama-sama bertugas di Polres Sidoarjo (Jatim), eh…..masih juga dikeloni. Ini kan sama saja jeruk makan istri jeruk.

Ada ungkapan, sesama teman hendaknya selalu rukun, dapat rejeki dibagi sama, sama rata sama rasa. Ungkapan itu memang sangat multi tafsir. Dan ketika ketemu oknum polisi bernama Awang, sengaja ungkapan itu ditafsirkan menurut selera sendiri. Mentang-mentang sesama teman harus sama rasa, akhirnya dia ingin pula merasakan nikmatnya istri Hendra, 34, yang memang cukup cantik itu.

Bripka Awang dan Bripka Hendra memang teman sekantor di Polres Sidoarjo, cuma lain bagiannya. Bila Hendra bagian intel, Awang bagian layanan masyarakat. Maka cara berpakaiannya pun sangat berbeda. Bila Bripka Awang selalu berpakaian dinas dengan tanda pangkatnya, Bripka selalu berpakaian preman saja, sehingga hanya teman-teman saja yang tahu bahwa dia polisi. Namanya juga intel.

Celakanya, meski dinasnya bagian intel, Hendra tak bisa menangkap gejala bahwa istri di rumah berbuat hil-hil yang mustahal. Padahal sebenarnya, di kala dia bertugas menelisik aksi-aksi kejahatan, di rumah justru Yuni, 27, istrinya menerima lelaki lain. Siapa dia? Tak lain tak bukan, justri Bripka Awang yang temannya sendiri di Polres. Tragis kan, suami di luar melirak-lirik penjahat, di rumah istrinya dilirak-lirik orang.

Agaknya sudah lama Yuni – Awang menjalin asmara di bawah tanah. Saat mereka menggalang cinta merajut syahwat, justru memanfaatkan waktu Hendra tak di rumah. Para tetangga di Kompleks Bluru Permai juga tak pernah curiga, karena suami Yuni polisi, biasalah selalu ketamuan polisi. Padahal di dalam sana, Awang – Yuni umeg (asyik) sekali, berbuat hil-hil mustahal yang tidak patut dilakukan karena mereka memang bukan pasangan suami istri.

Praktek mesum ini justru ketahuan oleh ibu Hendra, alias mertua Yuni. Beberapa hari lalu seputar pukul 12.00 dia mendatangi rumah menantunya, yang hanya beda blok dengannya. Alangkah terkejutnya dia, ketika di luar nampak motor polisi diparkir, sementara topi polisi tergantung dengan nyata. Padahal ibu Hendra ini tahu persis, anaknya tak pernah ngantor dengan pakaian seragam.

Dia mencoba masuk ke rumah, ternyata dikunci dari dalam. Setelah lama diketuk-ketuk, baru Yuni membukakan pintu dengan pakaian gak temata (acak-acakan), sementara tamunya malah ngumpet dalam kamar. Sadar bahwa telah terjadi hil-hil mustahal di rumah putranya, dia segera menelpon Hendra. Tak lama kemudian petugas Provost pun datang, Awang yang ngumpet di kamar segera digelandang ke luar dan dinaikkan mobil.

Jeruk kok makan istri jeruk, apa nggak asem? (HS/Gunarso TS)

-

Arsip Blog

Recent Posts