RI Ramaikan Festival Musim Panas Lebanon

London, Inggris - Indonesia secara berturut-turut tampil pada festival musim panas yang diselenggarakan di dua daerah Lebanon yakni Hammana Festival dan Bcharry–Gibran Festival yang berlangsung 27–31 Juli 2011.

Keunikan instrumen musik tradisional Indonesia dan kolaborasi antara mahasiswa Lebanon dan musisi Indonesia, telah menarik perhatian dan mendapatkan sambutan luas penonton Lebanon di dua festival tersebut.

Siaran pers KBRI di Lebanon menyebutkan, festival musim panas pertama yang diikuti tim Indonesia adalah Hammana Touristic Festival di kotamadya Hammana yang terletak di sebelah barat daya Lebanon. Kota ini merupakan kota wisata di dataran tinggi Lebanon yang menerima puluhan ribu turis asing setiap tahun terutama yang berasal dari negara-negara di kawasan Teluk seperti Kuwait, Arab Saudi dan Qatar. Kota ini dipertahankan menjadi penyangga lingkungan Lebanon dengan hutan cedar dan pegunungan alami sebagai potensi kota.

"Festival musim panas di Hammana telah memasuki tahun ke-empat pada 2011 ini," ungkap Dubes RI untuk Lebanon, Dimas Samodra Rum.

Menurut pantauan KBRI, Festival dihadiri oleh sekitar 8.000 pengunjung selama dibuka 5 hari berturut-turut pada tanggal 27–31 Juli 2011. Selain turis asing yang menginap di Hammana, para pengunjung festival berasal dari masyarakat setempat dan pendatang.

”Dalam Festival, Indonesia berpartisipasi pada dua kegiatan berupa pameran sosial, budaya dan pariwisata dengan menampilkan stand yang diberi nama Indonesian Garden dan penampilan seni musik dan tari Indonesia di pembukaan Festival,” kata Dimas.

Selain ribuan pengunjung, pembukaan Hammana Festival juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata Lebanon, Fady Abboud, para pejabat pemerintah, anggota parlemen dan tokoh masyarakat Lebanon.

Kota lainnya yang juga menjadi sasaran tim promosi Tanah Air adalah Bcharri, yang terletak di sebelah utara Lebanon. Kota Bcharri dikenal sebagai daerah kelahiran budayawan dunia Khalil Gibran. Promosi Indonesia tersebut diselenggarakan di panggung terbuka di kawasan museum Khalil Gibran–Bcharri.

Acara yang berjudul Indonesian Folklore Festival turut dihadiri oleh walikota Bcharri, anggota National Gibran Committee dan sekitar 700 penonton.

"Promosi Indonesia di daerah Bcharri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan festival musim panas yang diselenggarakan di daerah kami," ungkap Wali Kota Bcharri, Dr Antoine Tawk.

Antoine melanjutkan, setiap tahun masyarakat Bcharri menyelenggarakan festival musim panas dimaksud dengan menghadirkan para artis dan musisi profesional Lebanon. Indonesia merupakan peserta pertama dari pihak asing yang pernah tampil dalam Festival.

Selain mahasiswa Lebanon, tim promosi seni Indonesia juga didukung oleh para lokal staf, DWP KBRI Beirut dan mahasiswa Indonesia. Mereka menampilkan aneka tari dan musik tradisional seperti angklung, gamelan, kolintang dan rampak kendang serta Tari Topeng, Tari Yapong dan Tari Saman.

Menurut Dubes Dimas, promosi di dua tempat tersebut mendapat dukungan dan partisipasi dari mahasiswa Institut Musik, Tari dan Desain St. Mitchel–Lebanon. Bersama tim Indonesia, mahasiswa Lebanon berkolaborasi menampilkan lagu-lagu Indonesia dan Arab.

Bagi penonton di Lebanon, kehadiran para mahasiswa Lebanon dalam tim promosi Indonesia serta lantunan lagu-lagu Arab yang diiringi oleh alat musik tradisional Indonesia menunjukan partisipasi Indonesia pada Festival tidak hanya sebagai sebuah promosi kebudayaan tetapi juga cross–cultural activities antara Indonesia dan Lebanon.

-

Arsip Blog

Recent Posts