Lomba Perahu, Pesta Budaya Kalangan Pesisir

Ambon, Maluku - Pantai Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, seketika berubah saat perhelatan pesta Teluk Ambon ke X tahun 2015, senin (28/9). Pantai dengan kesan pesona tersendiri itu, tampak sibuk sejak pagi hari. Masyarakat maupun para peserta lomba Arombae Mangurebe, larut dalam aktifitas pembukaan pesta teluk dan pelepasan lomba Arombae Manggurebe di kawasan itu.

Aktifitas beberapa mil dari tepi pantai Amahusu, tak kalah sibuk puluhan kapal dari ukuran kecil dan sedang berlalu-lalang, meramaikan pesta tersebut. Laut Amahusu bak sedang didandani dengan hiasan warna-warni bendera. Sementara di sepanjang pesisir pantai kawasan Amahusu dan Air Salobar, berjejer ratusan warga dari berbagai penjuru. Mereka tampak antusias, menanti detik-detik pelepasan peserta lomba Arombae Manggurebe oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff.

Pesta teluk, yang digadang-gadang menjadi salah satu destinasi pariwisata di bumi raja-raja ini, mendapat perhatian serius baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Ini terlihat dari peningkatan kualitas penyelenggaraan yang dilaksanakan setiap tahun.

Pemerintah provinsi sendiri memahami betul, potensi bahari yang natural menjadi daya tarik bagi para wisatawan dunia. Karena itu, pesta teluk dikemas sedemikian rupa demi mempromosikan potensi wisata. “ Event pesta teluk ini selain menjadi agenda tahunan, juga sebagai perayaan hari pariwisata sedunia. Ini menjadi peluang bagi pemerintah untuk mempromosikan potensi wisata,” tutur gubernur, disela-sela acara tersebut.

Momentum itu juga menjadi wadah untuk membangun kesadaran dan mendorong semua potensi pariwisata yang ada di Maluku.” Lewat kegiatan seperti ini, kita bangun kesadaran masyarakat untuk terus menjaga, kesenian, budaya serta keindahan alam kita yang mempunyai nilai jual ke mancan Negara,” kata gubernur.

Pesta teluk menyimpan sejarah dan nilai budaya serta sosial masyarakat yang perlu dilestarikan. Ada beberapa hal yang dicerminkan dalam perhelatan itu, yakni Teluk Ambon sebagai jalur transportasi ekonomi dari masa ke masa, sehingga pernah menjadi rebutan kaum penjajah.

Teluk Ambon juga, merupakan penghubung masyarakat yang berada di Leihitu dan Leitimur. Serta menjadi media komunikasi masyarakat lokal dengan masyarakat dari luar Pulau Ambon. ”Jadi selain memiliki kultur dan budaya lokal, daerah ini juga memiliki multi kultur yang terbangun melalui teluk ini,” jelasnya.

Gubernur pun berharap, pesta teluk menjadi strategi pengembangan pariwisata di daerah ini. Pemerintah provinsi terus mendorong kegiatan pengembangan periwisata seperti ini, apalagi trend wisata global adalah wisata yang benar-benar menunjukan kealamian, budaya dan keindahan alam seperti yang dimiliki Maluku.

Ditempat yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Dra Esthy Reko Astuty, mengatakan pemerintah pusat melalui Menteri Pariwisata senantiasa mendorong kemajuan pariwisata di daerah, dorongan tersebut tidak dilakukan secara parsial.” Kami siap memfasilitasi apapun event pariwisata yang dilakukan di daerah, tetapi dukungan yang diberikan tidak secara parsial. Dimana hanya satu daerah saja yang diperhatikan, tetapi beberapa potensi yang dimiliki oleh beberapa daerah itu dukung secara bersama,” terangnya.

Astuti mencontohkan, pariwisata yang ada di Bali dan dan Sulawesi telah didukung secara bersama oleh kementerian pariwisata karena memiliki ciri yang hampir sama.”Jadi di Maluku ini bisa digabungkan dengan Maluku Utara maupun Papua. Apa yang bisa dipromosikan secara kolektif, seperti papeda di daerah timur ini. Papeda sama meski memiliki nilai maupun historis yang berbeda, ataupun budaya dan potensi wisata yang lain di daerah Indonesia timur juga bisa diajukan untuk didorong secara bersama,” jelasnya.

Astuti memberi masukan kepada pemerintah provinsi Maluku untuk menjadi koordinator atau penggerak utama dalam memajukan pariwisata di Indonesia timur,” Saya sarankan gubernur Maluku menjadi koordinator untuk daerah yang ada di Indonesia Timur. Supaya potensi yang luar biasa ini betul-betul dijual sebagai potensi pariwisata,” ajaknya.

Pesta Teluk Ambon Tahun 2015 bertujuan untuk memperkenalkan Maluku sebagai salah satu destinasi pariwisata di Indonesia. Arombae manggurebe juga sebagai wadah untuk mempersatukan masyarakat.” Jadi banyak yang bisa kita ambil dalam kegiatan ini, dimana dapat menumbuhkan semangat kebaharian dan rasa cinta tanah air. Dan meningkatkan persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Maluku serta mempererat hubungan Pela Gandong,” kata Kadis Pariwisata, Ros Tutupoho.

Selain lomba Arumbae Manggurebe juga dilaksanakan beberapa lomba, seperti lomba perahu semang, renang estavet, pancing tradisonal, voli pantai dan festival Hawaiian band serta lomba sapu laut teluk Ambon.

-

Arsip Blog

Recent Posts