Ternate Gelar Festival Ela-ela

Ternate, Malut - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, bersama Kesultanan Ternate akan menggelar Festival Ela-ela menyambut malam Lailatul Qadar sekaligus HUT Kemerdekaan RI Tahun 2012 pada 15 Agustus 2012.

"Penyelenggaraan Festival Ela-ela tersebut juga dalam upaya melestarikan tradisi masyarakat Ternate yang sejak dulu selalu menggelar ritual ela-ela untuk menyambut Lailatul Qadar," kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate Thamrin Marsaoli di Ternate, Rabu,

Festival yang telah menjadi kegiatan tetap Pemkot Ternate dan Kesultanan Ternate setiap Ramadan tersebut, akan digelar pada 15 Agustus 2012 atau malam 27 Ramadan yang oleh masyarakat Ternate itu sejak dulu diyakini sebagai malam turunnya Al-Quran (Lailatul Qadar).

Thamrin mengatakan, festival tersebut akan diawali dengan ritual pembakaran obor oleh Wali Kota Ternate, Burhan Abdurrahman dan Sultan Ternate Mudhafar Sjah di Kedaton Kesultanan Ternate, yang akan disaksikan masyarakat, baik dari masyarakat adat dan masyarakat umum lainnya di daerah ini.

Obor merupakan salah satu komponen utama dalam setiap penyelenggaraan ritual ela-ela. Obor ini selain bahan bakarnya dari minyak tanah, juga ada yang dari bahan damar yang dipasang pada batang pisang.

"Festival Ela-ela tersebut akan diisi pula dengan kegiatan lomba ela-ela antar kelurahan. Dalam lomba ini yang menjadi fokus penilaian adalah keindahan dan semaraknya obor yang dipasang warga disetiap kelurahan," katanya.

Khusus dari lingkungan Kedaton Kesultanan Ternate, akan mengisi Festival Ela-ela itu dengan sejumlah ritual, seperti menurunkan pasukan obor untuk mengawal Sultan Ternate yang akan pergi melaksanakan salat tarwih di Kedaton Kesultanan Ternate.

Sementara itu, salah seorang perangkat Kesultanan Ternate, Suratman menjelaskan, masyarakat Ternate sejak dulu menggelar ritual ela-ela pada setiap malam 27 Ramadan sebagai ungkapan kegembiraan masyarakat atas turunnya lailatul qadar.

Pada ritual ela-ela itu seluruh wilayah di Ternate diterangi dengan obor sebagai simbolisasi bahwa masyarakat setempat siap menyambut turunnya lailatul qadar, begitu pula pembakaran damar selain untuk penerangan, juga untuk menyebarkan aroma wangi di sekitarnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts