Batam, Kepri - Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Tanjungpinang menggelar festival seni bertajuk Pekan Budaya Melayu 2014 di Kepri Mall, hari ini Sabtu (9/8). Kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari hingga Rabu (13/8) mendatang.
”(Pekan Budaya Melayu) ini terdiri dari lomba-lomba bertema seni dan budaya Melayu,” kata Ketua Panitia Pekan Budaya Melayu 2014, Dwi Sobuwati, Jumat (8/8).
Bidang-bidang lomba itu antara lain, lomba tari Melayu kreasi, lomba berbalas pantun, lomba langgam Melayu, lomba mengulas gurindam, lomba busana Melayu, lomba kuliner Melayu, dan lomba gasing. Selain itu, ada lomba melukis objek wisata dan lomba mewarnai. Pesertanya, para siswa dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sekota Batam.
Selain perlombaan di bidang seni dan budaya, Pekan Budaya Melayu ini juga diisi pameran budaya dan sejarah.
Ada tiga museum yang ikut berpartisipasi dalam pameran ini. Semuanya datang dari DKI Jakarta. Yakni, Museum Monumen Nasional Jakarta, Museum Wayang Jakarta, dan Museum Tekstil Jakarta.
”Kami sempat mengajak sanggar seni dan organisasi seni yang ada di sini untuk bergabung. Tapi, hingga saat ini belum ada jawaban. Jadi, hanya ini yang ikut dalam pameran,” ujarnya.
Sobu, begitu Dwi Sobuwati biasa dipanggil, mengatakan, ini kali pertama BPNB Tanjungpinang menggelar Pekan Budaya Melayu. Batam bukan tanpa alasan dipilih sebagai lokasi acara. BPNB Tanjungpinang ingin lebih mengembangkan seni dan budaya Melayu di Batam.
Menurut Sobu, Batam memiliki potensi kemelayuan yang besar. Sebab, jumlah pelajar SD hingga SMA di Batam tidak sedikit. Pengenalan sejak dini tentang seni dan budaya Melayu diharapkan dapat mengakar kuat di benak anak-anak. Hingga kemudian, akan terbawa hingga mereka besar. ”Anak SD pun akan jadi remaja. Dia bisa menyalurkan pengetahuannya tentang Melayu ke adik-adik kelasnya,” katanya.
Pekan budaya Melayu juga akan dimeriahkan dengan pementasan seni. Beberapa di antaranya, seni musik gazal dari Pulau Penyengat, pertunjukan tari dari Kabupaten Kampar – Riau, pementasan teater bangsawan dari sanggar Bulan Mengambang, juga pertunjukan bioskop keliling (bioling). Pementasan seni tersebut, akan digelar secara bergiliran. Bioling, misalnya, tampil Jumat (8/8) malam lalu dan Minggu (10/8) pagi.
”Kami membuat tema ‘Meningkatkan Peran Generasi Muda dalam Budaya Melayu’. Ini ada maksudnya, (yakni) agar budaya Melayu jangan hilang tergerus zaman,” ujarnya.
BPNB Tanjungpinang merupakan satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. UPT ini berada di dalam naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Wilayah kerja BPNB Tanjungpinang, meliputi empat provinsi di Sumatera. Yakni, Provinsi Kepulauan Riau, Riau, Jambi, dan Bangka-Belitung.
Sumber: http://batampos.co.id