Pernikahan Putri Sultan Meriahkan Karnaval Yogyakarta

Yogyakarta - Jogja Java Carnival (JJC), pergelaran seni dan budaya tahunan Kota Yogyakarta, tahun ini akan dimeriahkan dengan acara pernikahan Gusti Raden Ajeng Nurastuti Wijareni, putri bungsu Sri Sulltan Hamengkubuwono X, yang biasa disapa Jeng Reni.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Yulia Rustianingsih menyatakan jumlah pengunjung karnaval tahun ini diperkirakan mencapai 25 ribu orang. "Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, promosi JJC nanti akan dikemas satu paket dengan royal wedding Jeng Reni dari Keraton Yogya yang berlangsung pada 18 Oktober dan dilanjutkan dengan JJC pada 22 Oktober," katanya.

Jeng Reni akan menikah dengan Achmad Ubaidillah, pejabat di Sekretariat Wakil Presiden. Menjelang pernikahan itu, Ubaidillah dianugerahi gelar kebangsawanan dengan nama Kanjeng Pangeran Harya Yudanegara. Reni juga mendapat gelar baru sebagai Gusti Kanjeng Ratu Bendara.

Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto menargetkan tahun depan, karnaval ini bisa masuk tiga besar agenda pariwisata nasional. "Versi majalah Swa, untuk JJC tahun lalu baru masuk peringkat tujuh," kata dia.

Karnaval tahun ini juga menyediakan kursi bagi penonton yang ingin lebih nyaman menyaksikan karnaval pada 22 Oktober mendatang itu. Panitia mencetak dua ribu tiket dengan berbagai kelas untuk kursi tersebut. Tiket paling mahal dibanderol Rp 500 ribu.

"Untuk tiket paling mahal itu, pembeli akan mendapatkan tempat di kawasan Alun-alun Utara. Sebelum acara berlangsung, untuk kelas ini disediakan jamuan makan malam di Pagelaran Keraton Yogyakarta," kata Ferry Astono, Ketua Panitia JJC 2011.

Untuk kelas lain, dengan tiket seharga Rp 250 ribu dan Rp 150 ribu, akan mendapat tempat duduk di kawasan Jalan Malioboro, jalur utama yang dilalui karnaval ini. "Kalau masyarakat umum yang tanpa tiket, silakan melihat dengan gratis, hanya tidak mendapat tempat duduk," kata Ferry.

Penerbitan tiket ini diambil panitia untuk menutupi kekurangan dana. Tahun ini, karnaval itu diperkirakan akan menelan biaya Rp 2,05 miliar, tapi pemerintah hanya mengucurkan Rp 1,5 miliar dari APBD Kota Yogyakarta. (PRIBADI WICAKSONO)

-

Arsip Blog

Recent Posts