Komodo Night Disambut Hangat Warga Chicago

Jakarta - Even Komodo Night yang digelar Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) bekerjsama dengan MarketPlus sebagai pengorganisir even mendapat sambutan hangat warga Amerika Serikat (AS), khususnya Chicago, tempat berlangsung acara, Kamis malam waktu Chicaho atau Jumat 23 September 2011 pagi WIB. Hal ini ditandai dengan hadirnya sekira 500an tamu undangan pada acara yang berlangsung di Crystal Garden Navi Pier, Chicago."

Kementerian Budpar bekerjasama dengan Marketplus, sebuah event organisasi terkenal berhasil membuat acara Komodo Night Malam ini (Kamis malam waktu AS, Red) sukses. Lebih kurang 500an tamu yang adalah warga Chicago dan sekitarnya hadir menyaksikan acara yang khusus menampilkan kesenian dan budaya NTT itu. Saya tak menyangka ternyata acaranya mendapat sambutan meriah warga AS," ungkap Jefri Riwu Kore, Anggota Komisi X DPR RI melalui pesan singkatnya kepada koran ini, Jumat 23 September 2011 pagi.

Jefri yang diundang hadir mewakili DPR RI dalam acara tersebut mengatakan, even yang digelar itu merupakan bagian dari promosi besar-besaran pemerintah Indonesia, khususnya tentang Komodo (Taman Nasional Komodo), setelah pemerintah secara resmi menarik Komodo sebagai finalis New 7Wonder of Nature."Acara Komodo Night ini merupakan even keempat yang digelar Kembudpar. Komodo Night sebelumnya telah digelar di Jakarta, Bali, Sidney-Australia dan saat ini di Chicago-AS," jelas Jefri.Dengan animo dan antusiasme warga AS dalam Komodo Night tersebut, Jefri meyakini tujuan dari pelaksanaan di Chicago dalam rangka menarik minat wisatawan AS, khususnya Chicago bakal terwujud.

Jefri mengungkapkan, Dubes RI untuk AS, Dino Patijalal yang hadir dalam acara itu dalam sambutannya mengatakan, pemerintah RI memiliki tanggungjawab agar Komodo tidak punah sehingga perlu mendapat perhatian khusus pemerintah.

Sementara, Prof. Philip Kottler, penulis buku marketing terkenal AS yang juga hadir dalam kesempatan itu mengajak masyarakat AS, khsusnya di Chicago agar bisa langsung melihat Komodo di NTT sehingga tidak hanya mendengar dan membaca di buku atau hanya melihat replikanya di museum Chicago.

Sedangkan Jefri sendiri dalam kesempatan itu mengajak masyarakat AS agar mengunjungi Indonesia, khususnya di NTT, dimana selain keramahtamahan masyarakatnya, juga terdapat potensi pariwisata alam yang unik seperti Pulau Komodo, Danau Tiga Warna Kelimutu di Ende dan berbagai potensi pariwisata lainnya termasuk berbagai budaya yang unik di NTT.

Kepada pemerintah Indonesia, Jefry mengharapkan agar tidak hanya gencar mempromosikan Komodo, namun pemerintah juga dituntut untuk menyediakan fasilitas/intrastruktur pariwisata yang memedai di Labuan Bajo, baik itu lapangan udara, peningkatan sumberdaya manusia sehingga sungguh-sungguh memberikan kontribusi yang nyata bagi kabupaten Manggari Barat.

Marketer terkenal Indonesia, Herman Kartajaya yang juga turut hadir mengatakan dia akan terus berjuang agar masyarakat dunia mengetahui Komodo sebagai The Real Wonder of the World.

Jefri menyebut, dalam acara itu, Kembudpar juga menghadirkan musisi ternama Dicky Darmawan yang membawakan lagunya tentang Komodo.

Jefri menyebut, acara Komodo Night dimulai dengan pegelaran pameran kain tenun dari NTT, pernik-pernik khas NTT, misalnya Manggarai, Sasando, dan karya-karya unik NTT lainnya. Tarian Caci dari Manggarai yang dibawakan masyarakat NTT di Chicago turut memeriahkan acara tersebut.

Jefri mengatakan, acara itu dihadiri sejumlah tamu penting seperti Ibu Asry dari Kembudpar, Prof. Philip Kotler, Prof. Andreas Katalin Molnar dari Northen Illinois University, seorang yang lama berkecimpung dalam dunia penelitian budaya yang juga lama tinggal di Manggarai, serta Prof. Jeffrey Winter pengamat budaya asal Indonesia.

-

Arsip Blog

Recent Posts