Walikota Pekanbaru: Budaya Melayu tak Sekedar Pantun

Pekanbaru, Riau - Walikota Pekanbaru membuka secara resmi workshop Nilai-nilai Adat dan Melayu Riau bagi guru dan peserta didik SMA dan SMK Negeri/Swasta se-kota Pekanbaru di Hotel Furaya, Rabu (11/5/2015).

Dalam sambutannya, Walikota mengatakan Budaya Melayu itu tak hanya sebatas pantun dan sajak saja, namun budaya Melayu yang diinginkan lebih sebagai nilai budaya tunjuk ajar untuk kehidupan yang lebih baik.

"Budaya Melayu bersendikan agama Islam, dan agama Islam bersendikan kepada Alquran dan Hadits sehingga harapan kita budaya Melayu bisa mencetak manusia yang agamis. Terlebih kepada generasi muda, harapan kita acara ini bisa menjadikan generasi yang berakhlakul karimah dan menjadikan pribadi yang agamis, " ujar Walikota.

Sementara itu, Kepala Disdik Pekanbaru Zulfadhil dalam laporannya mengatakan jumlah peserta pelatihan ini sebanyak 120 orang terdiri dari 60 guru seni budaya dan 60 pengurus OSIS se-Pekanbaru.

"Alhamdulillah Pak Walikota tadi sudah meresmikan secara langsung workshop ini. Harapan kita para peserta bisa mengikuti workshop dengan baik sehingga nantinya nilai-nilai adat dan budaya Melayu Riau bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari," ujar Zulfadhil.

Zulfadhil menjelaskan adapun tujuan dari dilaksanakannya acara ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan juga kemampuan tentang penguatan budaya Melayu di lingkungan sekolah. "Selain itu tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran seni Melayu khususnya seni tari di sekolah," jelasnya.

Lanjutnya, acara workshop ini terselenggara berkat bantuan dari Bank Tiau Kepri. "Seratus persen dana dari BRK melalui program CSR, karena memang BRK sebagai perusahaan daerah mempunyai tanggung jawab mendanai kegiatan untuk peningkatan pengetahun seni dan budaya," pungkas Zulfadhil.

-

Arsip Blog

Recent Posts