Tanjungpinang, Kepri - Objek wisata Istana Kota Lama cukup familiar di masyarakat. Istana Kota Rebah terus dipercantik oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Pemprov Kepri.
Istana Kota Lama, di sinilah tapak awal kekuasaan kesultanan Melayu Riau-Johor, Pahang-Lingga ditabalkan (tabuh beduk ketika meresmikan penobatan raja) sebelum akhirnya berpindah-pindah tempat sesuai dinamika sosial-politik masa itu. Senin (1/6), Kepala Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang, didampingi utusan Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, melihat langsung pembangunan pagar dikawasan ini.
”Dinas Pariwisata Kepri mulai bangun pagar keliling sesuai dengan volumenya mencapai 320 meter. Gapura untuk pintu masuk juga sedang dibangun melalui dana Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang,” kata Juramadi Esram, kepada Tanjungpinang Pos, Senin (1/6).
Sebagai tempat wisata masyarakat Kota Tanjungpinang, kawasan ini dibangun pelabuhan dan tahun ini sudah dikerjakan, tujuannya mempermudah akses menuju kawasan wisata ini. Tidak hanya lewat darat tapi bisa lewat laut juga. Untuk pembangunan pelabuhan Kota Rebah, akan dibangun oleh Dinas Perhubungan Kota, dananya bersumber dari dana Provinsi Kepri.
”Ada laporan dari masyarakat, kiranya pemerintah merusak cagar budaya di Kota Rebah. Tak mungkin kita rusak, justru kita mempercantik agar tetap indah dan bisa jadi tempat wisata,” kata Juramadi Esram.
Juramadi menambahkan, sebelum dibangun pagar di lokasi tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang sudah berkoordinasi dengan tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar. Kemudian, sama-sama tim turun ke lokasi untuk melihat langsung kondisi di lapangan.
”Hasil peninjau lapangan, tidak ada makam yang terkena bangunan pagar,” tegasnya.
Kata Juramadi, keindahan wisata Kota Rebah yang terkenal dengan mangrove-nya cukup menakjubkan. Kota Rebah merupakan satu objek wisata Kota Tanjungpinang yang harus terus dibenahi. Untuk itu, ia mengajak anak-anak pelajar dan guru sebaiknya memanfaatkan Kota Rebah sebagai tujuan wisata. Ia juga mengharapkan agar Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungpinang, membuat akses jalan aspal menuju lokasi ini.
”Di dalam Kota Rebah selain kita temukan peninggalan bersejarah, pohon-pohonnya cukup tinggi dan asri. Ditambah keindahan hutan mangrovenya yang cukup indah,” tegasnya.