Nagan Raya, NAD — Dugaan korupsi penggunaan dana alokasi khusus (DAK) di Kabupaten Nagan Raya kian terkuak. Gerakan Peduli Nagan Raya (Gempar) menemukan bukti pemerintah telah memanipulasi laporan pertanggungjawaban dana tersebut kepada Pemerintah Pusat. "Bukti di lapangan banyak proyek yang samasekali belum dikerjakan, meski ada juga yang sudah di kerjakan itu pun baru 50 persen," kata Benny ST di Banda Aceh.
Fakta itu sebut Benny, juga disaksikan Tim Penyidik dari Polda NAD yang datang melihat perkembangan realisasi proyek dana DAK 18 Januari 2008 silam. Benny ST menyebut di antara proyek-proyek pemerintah yang di danai oleh dana DAK tersebut adalah paket pekerjaan Pembangunan jalan Blang Baroe - Peurelak Kecamatan Seunagan, dengan pagu anggaran sekitar 250 juta. Jalan di tengah sawah tersebut belum dibangun, yang nampak cuma pembangunan talud saja. "Itu pun anggaran pembangunan talutnya bukan dari DAK, jadi kondisinya masih 0 persen," ungkap Benny. Padahal pencairan dana DAK mengikuti perkembangan kemajuan kerja. "Saya bingung bagaimana caranya dana 100 persen bisa diambil, bukti apa yang diberikan kepada KPKN," ungkap Benny.
Menurut aturan pencairan DAK harus disertai bukti perkembangan fisik sebuah proyek, dan bila sebuah proyek belum juga tuntas dikerjakan hingga masa anggaran berakhir pada 26 Desember tahun berjalan maka sisa anggarannya harus dikembalikan. "Ini jelas pelanggaran," kata Benny.
Proyek lain adalah pekerjaan pembangunan Jalan Gampong Teugoh - Meurebo di Kecamatan Seunagan, dengan anggaran senilai Rp214.300.000. "Kondisi saat itu masih belum disentuh sama sekali," kata Benny.
Proyek yang juga dilaporkan sudah selesai padahal belum tuntas adalah paket pekerjaan pengaspalan hotmix jalan Alue Bilie -Twi Buya dengan pagu anggaran sekitar Rp1,8 miliar. "Kondisi yang kami lihat saat itu baru lapisan awal berupa batu kerikil, dan tidak ada sama sekali alat berat di lokasi itu," ungkap Benny. Begitu juga kata Benny dengan paket pengaspalan hotmix jalan Jeuram Pante Cermin dengan pagu anggaran sekitar Rp1 miliar. "Ini juga tidak jauh beda dengan paket lain, sungguh memprihatinkan," ungkap Sarjana Teknik tersebut.
Paket lain, yang ditinjau pada waktu yang sama adalah pekerjaan pengaspalan jalan Meunasah Teungoh –Meunasah Dayah Kawasan Beutong dengan pagu anggaran Rp.1.000.000.000. Kondisi di lapangan terhadap paket pekerjaan pengaspalan Hotmix Jalan Jeuram -Nigan di Kecamatan Seunagan dengan anggaran Rp.1.000.000.000 juga tidak ada kemajuan. (Waspada)
Sumber : www.waspada.co.id Kamis, 6 Maret 2008