Ada sebuah benteng peninggalan Belanda di Bukittinggi, Sumatra Barat, bernama Fort de Kock. Bangunan ini didirikan Kapten Bauer di atas Bukit Jirek pada 1825. Mulanya benteng diberi nama Sterrenschans. Karena saat itu memerintah Wakil Gubernur India-Belanda Hendrik Merkus de Kock, diubahlah seperti namanya yang kini disebut Bukittinggi.
Bangunan benteng dilengkapi meriam kecil di keempat sudutnya. Gedung dibangun untuk menahan serangan kaum pribumi pada Perang Paderi yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol pada 1825. Benteng ini menjadi cikal bakal penguasaan dan perluasan kekuasan Belanda di Bukittinggi, Agam dan Pasaman.
Benteng Fort de Kock berada di kawasan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukit Tinggi. Tak jauh dari benteng ini ada wisata lain yakni Kebun Binatang Bukittinggi terletak di Bukit Malambuang. Posisinya bersebelahan dengan Bukit Jirek. Untuk mencapai ke sana bisa melalui Jembatan Limpapeh.
Terdapat jeruji-jeruji yang membatasi gerak sejumlah binatang yang ada di sana, di antaranya Harimau Sumatra (Phantera tigris sumatrae). Jeruji di kebun binatang ini diambil dari jeruji bekas penjara militer Belanda. Banyak sejarah terkandung dalam lokasi wisata di sana. Penasaran?
Sumber: http://liputan6.com/