Banda Aceh - Pusat Seni Universitas Syiah Kuala berhasil mendapatkan Hibah Muhibah Seni Perguruan Tinggi ke Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dana hibah sebesar 750 juta rupiah itu akan digunakan Tim Muhibah Seni Unsyiah untuk menampilkan sejumlah pertunjukan seni dan kebudayaan di Honolulu, Hawaii pada 20-27 Oktober 2012 nanti.
Ari Pahlawi kepada The Globe Journal, Senin (8/10/2012) menyebutkan, keberhasilan Pusat Seni Unsyiah memenangkan persaingan atas Hibah Muhibah Seni Perguruan Tinggi se-Indonesia ini tidak terlepas dari dukungan seluruh civitas akademika Universitas Syiah Kuala dan masyarakat Aceh umumnya. Hibah bergengsi ini setiap tahun hanya diberikan kepada empat perguruan tinggi di Indonesia.
Kesempatan itu akan digunakan pihaknya untuk membawa misi kebudayaan untuk apresiasi global. Adapun agenda produksi seni yang akan ditampilkan terdiri dari pameran benda budaya dan karya seni Aceh, persentasi budaya, seminar dan pelatihan seni, serta pertunjukan seni. Pertunjukan seni yang akan ditampilkan diantaranya adalah Tari Saman, Tari Melayu Tiga Serangkai, dan sebuah tari klasik Jawa. Juga ada pertunjukan pembuatan dan penyajian kopi Aceh ala warung kopi Aceh di Hawaii.
“Semua ini untuk menunjukkan ragam budaya dan seni pertunjukan di Aceh,” sebut Ari.
Disamping itu, tim yang terdiri dari 30 orang mahasiswa, dosen, pimpinan Unsyiah, dan staf Dikti tersebut juga akan memperkuat kerjasama lewat kesepahaman untuk membangun kerjasama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat antara tiga institusi yang akan bertemu nanti di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.
“Kerjasama multi-pihak ini sebenarnya sudah diinisiasi sejak tahun 2008, saat berlangsungnya International Conference and Cultural Event (ICCE) on Aceh, Indonesia di Honolulu,” sambung Dr. Izziah Hasan, Ketua Pusat Seni Unsyiah.
Sebagai bagian dari persiapan akhir, sekaligus penggalangan dana untuk menutupi kekurangan dana muhibah, Pusat Seni Unsyiah akan menggelar kegiatan Pra Keberangkatan esok, Selasa (9/10/2012) di AAC Dayan Dawood. Kegiatan pra-keberangkatan yang didukung oleh Dinas Parawisata dan Ekonomi Kreatif Aceh dan Kota Banda Aceh, ICAIOS, dan Prodigy Conservatory of Music bertujuan untuk memperluas partisipasi masyarakat Aceh.
“Pertunjukan ini terbuka untuk umum dan sangat sesuai untuk seluruh keluarga dan sekolah,” tambah Ari Palawi yang juga dosen Sendratasik FKIP Unsyiah. [005-R]
Sumber:http://theglobejournal.com/seni-budaya/dapat-hibah-rp-750-juta-unsyiah-pergi-ke-hawai/index.php