Indonesia Dorong Tari Saman Diakui Unesco

Jakarta - Indonesia akan upayakan Tari Saman asal Provinsi Aceh mendapat pengakuan UNESCO dalam Sidang Tahunan Komite Pemerintah-UNESCO Keenam untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak benda di Nusadua, Bali, 22-29 November.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan selain menjadi tuan rumah acara Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB itu, Indonesia juga akan mengupayakan usulan Tari Saman sebagai warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO.

"Tari Saman diusulkan pada sidang kelima di Kenya pada 2010 lalu, dan kami sangat yakin tahun ini akan disahkan oleh UNESCO," kata Mohammad Nuh di Jakarta, Rabu.

Mohammad Nuh menambahkan Indonesia terpilih secara aklamasi untuk menjadi tuan rumah sidang tahunan UNESCO dalam sidang kelima di Kenya, November 2010.

Menurut dia, hal tersebut menunjukkan semakin diakuinya peran penting Indonesia di bidang kebudayaan oleh dunia internasional.

"Bahkan, sejak Oktober lalu, Indonesia terdaftar menjadi ’UNESCO Excecutive Board’ (Badan Eksekutif UNESCO) periode 2011-2015," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti menambahkan DIrjen UNESCO Irina Bokova juga akan hadir dalam sidang tersebut.

"Irina akan datang ke Indonesia pada 19 November, sebelum acara di Bali, untuk mengunjungi Borobudur dan meresmikan pembukaan tudung candi pascaerupsi Merapi," kata Wiendu.

Selain optimistis UNESCO akan "mengetuk palu" untuk Tari Saman, Wiendu juga mengatakan Indonesia akan mengajukan tiga usulan, yakni Noken (kerajinan tangan dari Papua), Tari Tradisional Bali, dan Taman Mini Indonesia Indah (Jakarta) untuk dibahas pengakuannya dalam sidang ketujuh pada 2012.

Hingga kini, Indonesia telah mendapatkan delapan pengakuan warisan budaya tak benda dari UNESCO, antara lain batik, keris, angklung, dan wayang.

Sidang Tahunan Komite Pemerintah-UNESCO untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda akan dihadiri 137 negara di dunia.

-

Arsip Blog

Recent Posts