Nusa Dua, Bali - Sidang UNESCO di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu, mengusulkan sejumlah kebudayan Indonesia menjadi warisan dunia. Untuk mendukung acara ini, Departemen Pariwisata dan Ekonomi Kerakyatan, baru-baru ini, menggelar pameran World Nature dan Culture Heritage yang memperkenalkan alam dan budaya Indonesia.
Pada acara tersebut, alunan petikan sasando asal Nusa Tenggara Timur juga menempati salah satu ruang pamer dari Kementrian Kebudayaan dan Ekonomi Kerakyatan yang meramaikan pameran yang digelar pada 21 November hingga 25 November, di Westin Internasional, Nusa Dua, Bali.
Selaian ruang pameran dari kementrian pariwisata, di tempat itu juga terdapat sekitar 50 ruang pamer yang menampilkan budaya dan hasil karya bangsa Indonesia. Terutama yang budaya pelesytarian budaya tak ragawi atau integible heritage.
Menurut mantan Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Gde Ardike, pameran diselengarakan sebagai pendukung sidang UINESCO dan agar para peserta mengetahui nilai-nilai alam dan budaya Indonesia, yang beraneka ragam.
Sidang UNESCO sendiri berlangsung yang membahas budaya dan alam di dunia, telah mengusulkan sejumlah budaya Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Seperti Tari Saman dari Kabupaten Gayoluwes dan Angklung dari Jawa Barat.
Pameran yang menampilkan karya seni budayawan dan seniman Indonesia itu sangat menarik perhatian para peserta sidang UNESCO. Kebanyakan mereka tertarik dengan keragaman hasil karya tenun, alat musik dan batu-batu, yang menghasilkan karya seni bernilai tinggi.
Sumber: http://www.metrotvnews.com