Jakarta - Setiap tahun, puluhan pemuda dan mahasiswa dari berbagai negara mendatangi Indonesia untuk mengikuti program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI). Tahun ini, program tersebut diikuti 50 pemuda dari 37 negara.
Para peserta BSBI akan menetap di Indonesia selama tiga bulan untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia. Tahun ini, BSBI digelar pada 3 April hingga 15 Juli.
BSBI sendiri telah digelar sejak 2003. Selama sembilan tahun pelaksanaannya, 384 pemuda dari 49 negara mempelajari beragam identitas dan kepribadian bangsa Indonesia yang khas. Di antara ratusan peserta BSBI 2012, Indonesia mengirimkan lima delegasi yang merupakan wakil dari berbagai kampus di Tanah Air.
Delegasi budaya ini akan diperkenalkan dengan sikap menghargai keberagaman/kebhinekaan, kekeluargaan, kesantunan, toleransi, dan keterbukaan; dengan harapan para peserta akan menjadi sahabat dari Indonesia (friends of Indonesia) di masa mendatang. Demikian seperti dilansir keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kepada okezone, Selasa (3/4/2012).
Selama tiga bulan, para peserta BSBI akan tinggal di berbagai sanggar seni budaya di beberapa kota di Tanah Air. Pada program reguler ini, mereka akan mempelajari bahasa Indonesia, keberagaman seni budaya dan agama melalui berbagai kegiatan. Sanggar seni budaya yang berpartisipasi dalam program BSBI 2012 adalah Saung Mang Udjo (Bandung), Sanggar Tari Soeryo Soemirat (Solo) Sanggar Tari Tydif (Surabaya), Sanggar Smaradhana (Denpasar), dan Rumah Budaya Rumata (Makassar).
Sejak 2010, Kemenlu juga membuka Program Kekhususan dalam BSBI. Melalui program ini, para peserta mempelajari satu bentuk kegiatan seni budaya secara mendalam. Tahun ini, BSBI program kekhususan diperuntukkan bagi calon pemuka agama. Program tersebut sesuai dengan Rencana Aksi Semarang yang merupakan hasil Regional Interfaith Dialogue ke-6 di Semarang pada 11-15 Maret lalu.
Kegiatan bertajuk Future Faith Leaders ini akan mengundang 15 calon pemimpin agama masa depan dari 15 negara. Future Faith Leaders mendapuk Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai penyelenggara kegiatan.
Selama tujuh minggu, tepatnya pada 21 Mei hingga 14 Juli 2012, para peserta Future Faith Leaders akan belajar tentang keberagaman agama dan budaya. Diharapkan, usai mengikuti kegiatan ini, para pesertanya dapat menumbuhkan toleransi serta saling menghargai antarsesama. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menciptakan jejaring dan kerja sama di antara para pemuka agama antarnegara sejak dini.
Sumber: http://kampus.okezone.com