Di Samosir, Kue Panungkup Sudah Jarang Ditemukan

Samosir, Sumut - Suku Batak memiliki banyak keanekaragaman budaya di dalamnya. Nilai-nilai seni dalam budaya batak juga cukup unik. Namun ternyata, selain budaya, batak juga memiliki banyak jenis makanan kuliner yang luar biasa nikmatnya. Demikian kata N. Pela Br. Nadeak seorang pedagang makanan kuliner di pangururan samosir.

Disebutkannya, Ada banyak makanan andalan batak, misalnya Ikan Arsik, Manuk Na Pinadar, Pohul-Pohul, Mi Gomak, Lappet, Ikan Bakar dan banyak lagi.

Akan tetapi saat ini, ada makanan kuliner yang sejak dahulu ada kini sudah jarang ditemukan. Makanan itu adalah "kue panungkup".

"Untuk makanan kuliner yang satu ini sudah jarang ditemukan, bahkan sangat jarang. Padahal dulu, Panungkup termasuk kue andalan dan juga sering menjadi makanan serapan pagi orang batak." ucap Boru Nadeak.

Diteruskannya, Kue Panungkup merupakan salah satu makanan yang sangat diminati. Bahan baku alaminya membuat makanan tersebut menjadi sebuah ciri khas di dalamnya.

"Ini terbukti, setiap hari saya jual kue ini, dan belum pernah tidak laku. Semua panungkup yang saya jual seberapun banyaknya pasti habis, karena banyak sekali peminatnya. Bahkan kadang sebelum pukul 08.00 pagi, kue tersebut sudah laku terjual." ujar Warga Tanah Lapang itu.

Panungkup tambahnya, merupakan makanan khas batak yang sudah ada sejak jaman dahulu kala. Panungkup dibuat dari campuran itak (tepung beras-red) dengan tuak sebagai pengembangnya. Adonan campuran itu kemudian digoreng dengan cara ditelungkupkan beberapa menit sampai akhirnya masak, bentuknya yang bulat dan gembung mirip telur yang digoreng memanbah daya tarik makanan itu.

"Umumnya, dulu jika kalau pembuatan lappet selalu beriringan dengan pembuatan kue panungkup ini. Kemudian menikmati panungkup nikmat jika dibarengi dengan minuman baik kopi maupun teh manis" jelasnya sambil tersenyum.

-

Arsip Blog

Recent Posts