Ritual Bakar Tongkang: Rezeki Satu Tahun Ini di Darat dan di Laut

Bagansiapiapi, Riau - Warga etnis Tionghoa dari berbagai daerah bahkan mancanegara berdatangan menyaksikan ritual Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Kamis (2/7/2015). Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman ikut mengarak replika tongkang yang kemudian dibakar.

Meskipun sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan, Andi Rachman tampak bersemangat di tengah terik matahari. Keringat Plt Gubernur yang bercucuran sesekali dihapusnya dengan tisu.

Tidak hanya Plt Gubri, Bupati Rohil Suyatno, Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi dan Kapolda Riau Brigjen Pol Bambang Dolly ikut mengarak replika tongkang tersebut.

Sepanjang jalan tempat diaraknya tongkang disesaki puluhan ribu warga Tionghoa baik dari Rokan Hilir, berbagai daerah di Indonesia hingga dari mancanegara. Mereka mengikuti ritual itu dengan memegangi dupa.

Tongkang diarak dari sebuah klenteng yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari tempat pembakaran. Selain mengarak tongkang, masyarakat Tionghoa juga mengarak berbagai ornamen kepercayaan mereka dan pawai budaya.

Ritual Bakar Tongkang bertujuan untuk mengenang para leluhur orang Tionghoa dalam menemukan Bagansiapiapi dan sebagai wujud syukur kepada Dewa Ki Hu Ong Ya. Ritual ini diadakan tanggal 16 bulan kelima penanggalan Lunar (Imlek) setiap tahunnya.

Belakangan, event Bakar Tongkang telah menjadi ikon dan andalan pariwisata Kabupaten Rokan Hilir yang mampu menyedot puluhan ribuan wisatawan dalam dan luar negeri setiap tahun.

"Kami dari Singapura, setiap tahunnya selalu berkunjung ke Bagansiapiapi untuk menyaksikan Bakar Tongkang," ujar A Yan, warga Tionghoa.

Pada hari itu, seluruh masyarakat Tiong Hoa di Kota Bagansiapiapi tak beraktifitas seperti biasanya. Toko-toko ditutup, perdagangan dihentikan sementara, demi mengikuti ritual Bakar Tongkang. "Semuanya ditutup untuk ikut ritual,"ujar seorang warga Rohil. Suprapto.

Kamis sore, tepat pukul 17.10 WIB, replika tongkang dibakar. Setelah beberapa saat, akhirnya tiang tongkang besar pertama jatuh ke arah darat.

Disusul beberapa menit kemudian tiang kedua yang jatuh ke arah laut. Dengan demikian, berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi, rezeki satu tahun ke depan berada di darat dan di laut.

Dengan demikian, maka di darat maupun di laut, masyarakat bisa memperoleh rezeki yang baik sesuai dengan kemampuan. Tentunya dengan bekerja keras.

"Dua-duanya berpotensi rejeki, baik darat maupun laut," kata seorang tokoh masyarakat Tionghoa Rokan Hilir, Siswaja Mulyadi.

Ia mengatakan, event Bakar Tongkang merupakan salah satu dari prioritas kegiatan nasional yang diikuti seluruh kelompok masyarakat dan kelompok klenteng-klenteng yang ada di Bagansiapiapi. Ini merupakan sebuah perwujudan warga Tionghoa Rohil dalam membangun dan mengembangkan Provinsi Riau.

"Sebagai wujud cinta dan terus membesarkan tanah air Indonesia, terutama Riau dan Rohil khususnya sebagai kampung halaman. Mereka hadir dan datang setiap tahun dari berbagai negara," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Riau itu mengapresiasi kehadiran unsur Plt Gubri dan unsur Forkopimda Provinsi Riau.

-

Arsip Blog

Recent Posts