Hidupkan Lagi Wayang Orang, Surakarta Pakai Pegawai Kontrak

Surakarta, Jateng - Pemerintah Kota Surakarta saat ini harus mengandalkan puluhan pegawai kontrak untuk bisa menghidupkan pementasan wayang orang di Sriwedari. Sebab, pegawai mereka terus menyusut lantaran pensiun.

"Pementasan wayang orang idealnya butuh 85 personel," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Senin 22 Juni 2015. Mereka terdiri dari para artis, niyaga atau penabuh gamelan hingga sindhen.

Dulunya, kebutuhan tersebut dapat dicukupi dengan pegawai negeri yang diangkat untuk formatur pamong budaya. "Lama-kelamaan banyak yang pensiun," kata Rudyatmo. Saat ini pegawai yang bertugas di Gedung wayang Orang Sriwedari tinggal 30 orang.

Rekruitmen pegawai negeri sipil untuk bertugas sebagai pamong budaya terakhir kali dilakukan pada 2007. "Jumlahnya pun saat itu tidak begitu banyak," kata Rudyatmo.

Menurut Rudyatmo, pihaknya selalu mengusulkan agar pemerintah kembali membuka formasi tersebut saat pendaftaran pegawai negeri sipil. "Namun hingga saat ini belum dikabulkan oleh Kementerian Pemberdayaan Apartur Negara," kata Rudyatmo.

Terpaksa, pihaknya harus mengontrak 35 pegawai honorer untuk mencukupi kebutuhan itu. Para honorer itu berasal dari beberapa lulusan sekolah kesenian yang ada di kota tersebut. "Mereka mendapat bayaran sesuai upah minimum," kata Rudyatmo.

Rudyatmo mengakui bahwa bayaran itu sebenarnya masih jauh dari layak. Sebab, para honorer itu harus mementaskan kesenian wayang orang setiap malam. Kesenian yang sudah langka itu hanya libur pentas pada Ahad malam.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta, Enny Tyasni Suzzana mengatakan bahwa Surakarta merupakan satu-satunya kota yang masih mementaskan kesenian wayang orang tiap malam. "Mereka harus terus pentas meski tidak ada penonton yang datang," katanya.

Selain itu, wayang orang merupakan salah satu kesenian yang sangat rumit. Selain menari, senimannya juga harus memiliki kemampuan olah suara, karawitan, sastra dan berbagai cabang seni lain. "Memang sangat tidak layak jika mereka hanya memperoleh upah minimum," kata Enny.

Menurut Enny, saat ini jumlah penonton wayang orang selalu meningkat. "Selalu penuh saat akhir pekan," katanya. Kondisi itu membuat Gedung Wayang Orang membutuhkan para seniman yang profesional.

-

Arsip Blog

Recent Posts