Sintang, Kalbar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang terus memperkenalkan dan mempromosikan produk kerajinan tenun ikat Sintang ke tingkat nasional dan internasional.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang, Siti Musrikah menerangkan sejauh ini pihaknya telah menempuh berbagai cara diantaranya lewat pameran tekstil antar provinsi dan negara yang berada di Pulau Borneo atau Kalimantan.
"Itu rutin tiap tahun, namanya Wastra Borneo Expo. Tahun 2016 ini, Sintang jadi tuan rumah. Ada Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Malaysia dan Brunei Darussalam," ungkapnya, Minggu (10/7/2016).
Pameran Wastra Borneo 2016 juga akan diikuti peserta tambahan asal Pulau Jawa di antaranya Museum Tekstil, Museum Batik Pekalongan dan lainnya.
"Nanti akan dilaksanakan pada 11-14 Oktober mendatang di Museum Kapuas Raya Sintang. Tahun 2015 lalu di Brunei Darussalam. Tahun 2017 mendatang tuan rumahnya Sabah, Malaysia," terangnya.
Selain pameran, pengenalan kain tenun ikat juga dilakukan melalui peragaan busana daerah bagi remaja dan anak-anak. "Itu upaya kami untuk menarik anak-anak muda. Jadi mereka menggunakan pakaian berbahan dasar tenun ikat atau kombinasi," ucapnya.
Agar pengembangan, pelestarian dan pengenalan kain tenun ikat berjalan maksimal. Siti katakan harus ada kolaborasi semua sektor, baik Diaperindag maupun para stakeholder.
"Selama ini, kami juga telah bekerjasama dengan Koperasi Jasa Menenun Mandiri. Jadi, semua kain pilihan dari penenun Sintang dipilih dan dibeli. Nanti akan kami nilai dan diranking. Kami beri hadiah tambahan bagi kain terbaik agar para penenun bersemangat," tandasnya.
Terkait kain tenun ikat, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop & UKM) Kabupaten Sintang, Sudirman menerangkan belum lama ini, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (RI) bertandang ke kantornya. "Ada tim yang datang. Mereka memberitahukan kalau Kabupaten Sintang ini masuk dalam pilot project tenun," ungkapnya, Minggu.
Sumber: http://pontianak.tribunnews.com