Pangkalpinang, Babel - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dipercaya menjadi tuan rumah Kemah Budaya Nasional pada 19-23 September 2016, guna menanamkan nilai sejarah dan kebudayaan kepada generasi penerus bangsa.
"Kami menyambut baik kegiatan Kemah Budaya Nasional 2016, karena dapat memperkenalkan pariwisata, sejarah, dan budaya daerah ini," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Effendi usai beraudiensi dengan Direktur Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Triana Wulandari di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan berdasarkan informasi yang diperoleh kegiatan tahunan Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan dipusatkan di Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
"Kemah Budaya Nasional 2016 ini merupakan wadah pertemuan pramuka penggalang tingkat nasional dalam upaya menanamkan nilai sejarah dan budaya bangsa, membina persaudaraan, mempererat persatuan dan kesatuan, serta jiwa kemandirian," ujarnya.
Ia mengatakan kemah budaya dilaksanakan di alam terbuka dengan berbagai aktivitas edukatif, rekreatif, inovatif, dan kompetitif di dalamnya, seperti berpetualang, napak tilas rute sejarah, pentas seni, jumpa tokoh/budayawan, festival kuliner dan layangan, olahan bahan daur ulang, permainan tradisional dan kreatif, karnaval budaya, serta anjangsana.
"Tentunya kesempatan ini akan dipergunakan sebaik mungkin, karena dapat dijadikan sarana promosi untuk memperkenalkan pariwisata Babel, khususnya Belitung pascaditetapkannya Tanjung Kelayang Kabupaten sebagai Kawasan Ekonomi Khusus," ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat memberikan manfaat untuk kemajuan Bangka Belitung, khususnya sektor pariwisata, dan sebagai penunjang program nasional untuk lebih memprioritaskan peningkatan sumber daya manusia.
Kegiatan yang mengangkat tema "Mewujudkan generasi muda yang mandiri, berdaya saing, dan berkarakter" itu, akan diikuti lebih dari 800 orang yang merupakan utusan dari 34 provinsi di Indonesia, panitia, narasumber, Gugus Depan (Gudep) KBRI Singapura dan Malaysia, serta utusan pramuka dari negara-negara rumpun melayu sebagai peninjau.
Sumber: http://regional.kompas.com/