Blimbing, Jatim – Acara Bunga 2017 yang dilaksanakan STIE Malangkucecwara menjadi penutupan pembelajaran 22 mahasiswa Jepang ke kampus tersebut, Rabu (15/3/2017).
22 mahasiswa Jepang dari Kanda University of International Studies itu terbagi dalam tiga kelas dengan tiga budaya yang dipelajari, yaitu tari, pencak silat, dan membatik. Para mahasiswa itu menampilkan hasil belajar selama 3 pekan lebih itu pada hari ini.
Dosen pendamping program Indonesian Student Program Malangkucecwara School of Economics (ISP MCE), Prof Suyoto mengatakan mahasiswa Jepang itu tidak hanya belajar teori, tetapi praktik budaya Indonesia.
Hasilnya bisa meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa itu.
“Kemampuan Bahasa Indonesia-nya juga meningkat, selain penguasaan seni budayanya,” kata Suyoto kepada SURYAMALANG.COM.
Program Bunga tahun 2017 ini dilakukan dengan rancangan sistemis yang memberdayakan keluarga Indonesia dalam memerankan tutor sebaya.
“Kelas lebih banyak menekankan pada interaksi tematik dan membuat model pada tahun ini. Jadi, menajamkan pemakaian Bahasa Indonesia dan pemahaman budaya kepada mahasiswa Jepang,” ujarnya.
Kegiatan ini sudah dilakukan rutin oleh STIE Malangkucecwara selama 18 tahun. Metode praktik pada tahun sebelumnya sebanyak 30 persen. Namun, kali ini ditingkatkan menjadi 50 persen.
Suyoto berharap kegiatan tersebut akan mencitra-positifkan Indonesia di mancanegara.
“Selain itu juga dapat memberi wawasan khusus bagi yang berminat melaksanakan program Bahasa Indonesia di Jepang,” harapnya.
Dari 22 peserta, 11 orang mendalami pencak silat, tujuh orang memilih tari, dan empat orang lain mendalami seni batik tradisional.