Semarang, Jateng - Kota Lama tetap masuk dalam daftar sementara warisan budaya dunia UNESCO. Hal ini dipastikan setelah Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu bertemu dengan perwakilan UNESCO di Kedutaan Besar Indonesia di Paris Perancis, beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan tersebut, Ita, sapaan akrab Hevearita mendapatkan informasi jika Sawahlunto dan Kota Tua dicoret dalam daftar sementara warisan budaya dunia UNESCO lantaran tidak melengkapi data yang diperlukan.
"Alhamdulillah, Kota Lama masih masuk tentative list (daftar sementara) warisan budaya dunia UNESCO. Selanjutnya kami harus mengumpulkan data-data sejarah terkait Kota Lama agar bisa ditetapkan sebagai warisan budaya dunia UNESCO," ujarnya, Minggu (5/3).
Ita mengatakan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat agar bisa membantu mendapatkan data sejarah Kota Lama di Belanda.
"Banyak data sejarah Kota Lama tersimpan di Belanda. Kami akan koordinasi dengan Pemerinta Pusat agar dibantu mendapatkan data tersebut. Apalagi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Belanda sudah berkunjung ke Kota Lama dan memberi sinyal bersedia menyerahkan data historikal Kota Lama ke Indonesia," kata Ita yang juga ketua Badan Pengelolaan Kawasan Kota Lama (BP2KL).
Selain data sejarah, lanjut Ita, Pemkot juga diminta menentukan tema tertentu di kawasan Kota Lama sebagai kawasan wisata.
"Kami berencana menentukan tema perdagangan gula. Dulu Kota Lama sebagai pusat perdagangan dunia dan paling menonjol yakni perdagangan gula," ujarnya.
Untuk pengumpulan data dan tema, Pemkot Semarang diberi tenggat waktu hingga 2018.
"Kota Lama satu-satunya di Indonesia yang masih bertahan masuk daftar sementara warisan budaya dunia. Kami akan berusaha memenuhi permintaan dari panitia agar Kota Lama bisa menjadi kawasan warisan budaya dunia. Tentu banyak manfaat yang dapat kita raih dengan status warisan budaya dunia," ujarnya.
Sumber: http://jateng.tribunnews.com