NUNUKAN – Warga Sebatik tiba-tiba saja dibikin heboh dengan beredarnya video mesum guru versus pelajar di salah satu akun media sosial facebook, 16 Februari lalu. Adegan syur yang diduga dilakukan oleh oknum guru dan murid salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sebatik Barat ini pun menyita perhatian sejumlah kalangan.
Dalam video itu, oknum guru dan pelajar perempuan yang mengenakan seragam sekolah itu melakukan adegan pornografi. Namun video tersebut belum diselidiki pihak kepolisian. Sehingga kebenaran tentang ‘aktor’ dan ‘aktris’ yang beradegqan panas dalam video tersebut belum bisa dipastikan.
Pihak sekolah yang mendapat tudingan oknum gurunya melakukan adegan tak senonoh dengan pelajarnya, langsung angkat bicara. Kepala SMK 1 Sebatik Barat, Lamija menuturkan, kejadian tak bermoral tersebut bukan dilakukan oleh guru dan murid di sekolahnya. Pasalnya setelah ditelusuri oleh pihaknya, oknum guru dan murid itu berasal dari sekolah lain.
“Itu tidak pernah terjadi di sini, kami sudah konfirmasi sama yang bersangkutan. Itu pekerjaan orang lain yang numpang di facebook oknum guru di sekolah saya,” terangnya, Senin (20/2) siang kemarin.
Dia kembali menegaskan, oknum pelaku adegan asusila di dalam video tersebut, bukan guru yang ada di sekolahnya. Dia pun menyayangkan, video itu kini viral setelah terunggah di akun jejaring facebook oknum guru di sekolahnya.
“Saya juga baru tahu ini dan yang bersangkutan sudah menghadap ke saya. Kenapa bisa muncul seperti itu? Dia (guru) juga bilang nggak tahu. Dan gambar yang ditunjukkan itu, bukan profil anak didik di sini,” ujarnya.
Dia juga memastikan, seragam sekolah yang digunakan pemeran pelajar dalam video itu tak serupa dengan lambang di sekolahnya. Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui oknum yang telah mengunggah video tersebut menggunakan akun guru yang ada di sekolahnya. “Itu dia, dia tidak pernah tahu kenapa bisa ada di akun facebook-nya,” jelasnya.
Kemudian, akun facebook guru Sebatik yang diduga di-hack oknum tak bertanggung jawab itu sudah tak bisa lagi digunakan. Bahkan untuk menghapus postingan tersebut juga tak bisa dilakukan. Pihaknya juga sudah melaporkan ke pihak berwajib untuk ditindak lanjuti. Sebab permasalahan ini membuat nama baik sekolahnya tercoreng.
“Saya sudah arahkan laporkan ke polisi. Yang jelas, saya sudah konfirmasi yang bersangkutan (guru) dan pengakuannya tidak pernah melakukan seperti itu. Dia juga kaget,” tandasnya. (*/kp5)
Sumber: http://kalpos.prokal.co
