Pekanbaru, Riau - Panglima Laskar Melayu Riau (LMR), Umar Said prihatin terhadap penggunaan
bahasa keseharian warga Pekanbaru. Menurutnya, warga Pekanbaru lebih banyak menggunakan bahasa daerah lain ketimbang bahasa Melayu.
"Setiap saya datang ke kantor atau instansi di Pekanbaru, banyak pegawai atau tamu disana memakai bahasa daerah lain, bukan bahasa Melayu. Kadang saya tak mengerti bahasa mereka. Padahal Pekanbaru ini negeri Melayu. Seharusnya penduduknya juga berbahasa Melayu," ujarnya.
Ia mengatakan, di Riau ini memiliki banyak logat Melayu. Untuk itu, menurutnya, perlu diambil satu logat acuan sebagai bahasa Melayu persatuan di Pekanbaru.
"Logat Melayu itu kan banyak. Ada Melayu logat Bengkalis, Selatpanjang, Kampar ataupun Rohil. Namun yang cocok untuk Pekanbaru itu Melayu logat Siak," katanya.
Umar menjelaskan, Melayu logat Siak karena berdasarkan sejarahnya, Pekanbaru sangat dekat dengan Kerajaan Siak. Maka wajar jika Melayu logat Siak diterapkan sebagai bahasa sehari-hari masyarakat Pekanbaru.
Sumber: http://www.riau24.com