Hardiknas, Pengajaran Agama Diperkuat Lewat Seni Budaya

Bantul, DIY - Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Dlingo menggelar lomba hadrah. Bertempat di halaman sekolah, peserta yang berasal dari SD dan MI se-Kecamatan Dlingo satu per satu menaiki panggung. Mereka dituntut untukmembawakan 3 lagu bernuansa islami.

Salah satu peserta Adin Setiawan mengaku tegang saat dirinya hendak memulai memainkan rebana untuk mengiringi 3 siswa lainnya yang menjadi vokal. Ia mengaku, ini adalah kali pertamanya mengikuti perlombaan hadrah.

“Sebelumnya, saya cuma jadi penonton saja,” celetuknya.

Meski hanya tingkat kecamatan, keseriusannya untuk mengikuti lomba tak perlu diragukan. Diakuinya, khusus untuk lomba itu, latihan yang awalnya hanya sekali dalam seminggu, kali ini ia menambahnya menjadi 4 kali seminggu.

Tak jauh beda, kawan segrupnya, Sigit Pamungkas pun mengaku tegang, ketika ditemui usai pentas, dirinya merasa lega telah tampil di atas pangung bersama teman-temannya.

Meski masih SD, tapi dinilainya, kemampuan para peserta lainnya memainkan seni hadrah cukup memukau. Tak hanya itu, ia pun menilai, mereka juga fasih mendendangkan shalawat sebagai lirik utama dalam hadrah tersebut. “Yang lain tuh bagus-bagus, tapi kami yakin bisamenang”, ungkapnya.

Sementara Kepala MTs Ma’arif Dlingo, Wahyu Purnomo mengungkapkan, kegiatan ini sengaja digelar dengan alasan banyaknya potensi dan tingginya minat siswa SD dan MI se-Kecamaran Dlingo terhadap seni hadrah. Menurutnya, hal itu berbanding terbalik dengan minimnya jumlah lomba atau festival hadrah yang digelar.

Ia berharap, dengan digelarnya lomba hadrah tersebut, selain bisa menjadi ajang apresiasi dan wadah tampil para siswa SD, juga bisa menjadi salah satu media pengajaran pendidikan agama dengan berbasis budaya.

Dalam lomba yang digelar meriah itu kelompok hadroh dari MI Al-Huda Kebosungu menjadi juara umum menyusul SD 2 Temuwuh pada posisi keduadan SD Dlingo pada posisi ketiga. Pemenang lomba kali ini mendapatkan thropy dan uang pembinaan dari panitia.

Selain lomba hadrah, pihaknya juga menggelar berbagai lomba lain seperti tari tradisional, adzan, cerdas cermat agama, dan pidato. Di malam sebelumnya dengan dihadiri ratusan masyarakat Dlingo di tempat yang sama di gelar sendratari Ramayana yang di lakonkan oleh siswa MTs Ma’arif Dlingo dan diakhiri dengan pengajian akbar.

Kegiatan itu pun ditutupnya dengan pembagian sembako dan alat tulis kepada warga sekitar sekolah dan wali murid yang kurang mampu. Tidak kurang dari 250 paket sembako dibagikan siang itu. Dikatakannya, paket sembako itu merupakan hasil iuran seluruh siswa dan guru, yang dikumpulkan sejak tiga bulan terakhir. MTs Maarif Dlingo memprogramkan infak dan sodaqoh tidak hanya untuk guru namun juga siswa.

“Program ini mengajarkan siswa agar terbiasa menyisihkan sebagian uang saku mereka untuk beramal,” ungkap Indri sembari membagikan sembako kepada warga.

-

Arsip Blog

Recent Posts