Umur boleh bertambah, tapi kharisma Iwan Fals tak pudar. Kharisma itu pula yang bagai menyihir seribuan penonton konser "Xtraligi Perjalanan spiritual Iwan Fals Ki Ageng Ganjur ke Pesantren" di Lapangan Saburai, Senin (18/7) malam.
Para penonton bergoyang dan ikut bernyanyi bait demi bait yang didendangkan sang "Dewa", yang terakhir menyapa penggemarnya di Lampung pada 2002. Kerinduan para penggemar tampak jelas lewat teriakan berulang-ulang menyebut nama sang idola, "Iwan.. Iwan..Iwan."
Berbeda dengan konser-konser sebelumnya, kali ini musikus bernama asli Virgiawan Listanto itu, tampil diiringi Ki Ageng Ganjur. Musik yang diusung pun terasa berbeda dengan nuansa spiritual. Konser diwarnai pesan-pesan islami yang disampaikan budayawan Zastrouw Antawi. "Mari kita mengaji bersama Iwan Fals. Lagu-lagunya merupakan ayat-ayat kauniyah (realitas sosial) yang perlu diresapi," ujar Zastrouw mengawali penampilan Iwan dengan lagu Sore Tugu Pancoran.
Hampir di semua enam lagu yang dibawakan Iwan, dijelaskan maknanya oleh Zastrouw. Selain Sore Tugu Pancoran, tadi malam Iwan membawakan tembang- tembang legendaris, Kota, Sarjana Muda, Tanam Siram Tanam, Kumenanti Seorang Kekasih, dan Cinta.
Penampilan sang legenda mencapai klimaks di lagu pamungkas Cinta. "Lagu ini saya persembahkan untuk orang-orang yang sudah mendahului kita hanya karena berbeda keyakinan," ujar Iwan sebelum memulai lagu. Iwan, Zastrouw, dan para personel Ki Ageng Ganjur bak kesetanan saat memainkan lagu tersebut. Mereka terbawa oleh lirik dan alunan musik.
Sebelum konser dimulai, acara diisi dengan istighosah. Para kiai dari Pondok Pesantren Bustanul Falah, Kaliawi, memimpin pembacaan doa. Sebelumnya, Senin siang, Iwan mengunjungi Ponpes Bustanul Falah. Di sana, dia melakukan penanaman pohon. Ini merupakan ponpes ke-64 yang dikunjungi Iwan bersama KI Ageng Ganjur. Rencananya, dia nakan mengunjungi 99 ponpes di seluruh Indonesia.(wakos)
Sumber: http://lampung.tribunnews.com