Yogyakarta - Bagi para warga etnis Tionghoa hari perayaan Peh Chun selalu identik dengan naga atau barongsai. Maka tak heran jika warga etnis Tioghoa di Bantul, Yogyakarta menggelar festival perahu naga untuk memeriahkan perayaan Peh Chun kali ini. Festival itu sebagai bentuk rasa syukur dan harapan kesuksesan di masa yang akan datang.
Ribuan warga Bantul, Yogyakarta Minggu (05/06/11) kemarin, memadati pinggiran sungai Opak di Jetis, Bantul, Yogyakarta. Mereka sengaja datang ke sungai Opak untuk melihat festival perahu naga. Festival perahu naga sendiri digelar warga etnis Tionghoa dalam memeriahkan perayaan tradisi Peh Chun. Dalam festival perahu naga ini, para peserta harus beradu cepat dengan peserta lain di lintasan sepanjang 800 meter dengan memakai perahu naga.
Tentu saja yang tercepat akan mendapatkan tropi dari panitia. Festival perahu naga diikuti peserta dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Festival ini merupakan bentuk rasa syukur warga etnis Tionghoa dan juga sebagai bentuk untuk mencontoh tokoh satria dari Cina yang memihak pada rakyat jelata.
Perayaan tradisi ini berlangsung hingga ditandai dengan mitos berdirinya telur saat matahari tepat diatas kepala. (Gandung Jatmiko/Sup)
Sumber: http://www.indosiar.com