Bandung, Jabar - Dalam rangka pelestarian dan pengembangan seni budaya tanah air, Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, menggelar sendratari Putri Tebelian Sandung Hidup. Pergelaran itu pun digelar bersamaan pada pergelaran Hajat Cai, Sabtu (16/7). Sehingga kedua masyarakat dengan latar budaya yang beda bisa saling mengapresiasi seni budayanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Ir H Herdiwan MM didampingi Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Dra Hj Rosdiana Rachmawaty MSi, menjelaskan pergelaran hibah seni budaya Pemda Sintang Kalimantan Barat ini salah satu bentuk kerja sama dengan Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat.
"Pergelaran seperti ini seharusnya bisa dilaksanakan juga oleh seluruh provinsi lain. Makanya, pergelaran seperti ini merupakan kesempatan yang sangat langka untuk diapresiasikan. Karena peristiwa pergelaran seni tradisional dari daerah lain tidak terjadi setiap saat," jelasnya.
Rudi Hermawan, koreografer sendratari Putri Tebelian Sandung Hidup didukung lebih dari enam puluh penari pendukung. Sendratari Putri Tebelian Sandung Hidup merupakan kisah yang terjadi di perhuluan Sungai Melawi.
Diceritakan, hidup seorang gadis remaja yang cantik jelita. Ia sering dipanggil dengan nama Putri Bintang. Karena Putri mendapatkan berkah dari sang jubata puyanggana, yaitu sebuah batu bintang, sehingga ia memiliki kekuatan gaib yang tidak semua orang memilikinya.
"Putri Bintang sudah ditentukan oleh para dewa garis hidupnya. Suatu saat akan hidup sendirian di hutan belantara tanpa sanak saudara. Hal itu yang ditakdirkan oleh para dewa untuk Putri Bintang," ujarnya.
Sumber: http://jabar.tribunnews.com