Pontianak, Kalbar – Pengukuhan H Firman Muntaco SH MH sebagai Ketua Umum DPP Pemuda Melayu Kalbar (PMKB) Periode 2011-2016 berlangsung meriah, Sabtu (25/2) di Taman Alun Kapuas Pontianak.
Slogan “Tak kan Hilang Melayu Ditelan Zaman” dan “Tekad Melayu Nusantara Bersatu” seolah tercermin dalam rangkaian acara yang dihadiri ribuan massa itu. Ketua umum terpilih, Firman Muntaco saat memasuki tempat upacara pengukuhan terlebih dahulu melalui prosesi adat tepung tawar.
Usai pengukuhan dilanjutkan atraksi terjun payung oleh angkatan udara. Sebanyak lima orang penerjun melayang disaksikan para tamu undangan. Salah seorang penerjun membawa bendera bertuliskan selamat dan sukses atas dilantiknya H Firman Muntaco SH MH sebagai Ketua Umum DPP Pemuda Melayu Kalbar (PMKB) Periode 2011-2016.
Acara semakin meriah dengan atraksi drum band dari SMA Saka Bakti Bayangkara. Sebagai pembuka untuk dimulainya karnaval dan kirab keliling Kota Pontianak. Berbagai elemen bergabung dalam karnaval tersebut. Mulai dari pasukan berkuda, motor besar, puluhan mobil yang dihias menunjukkan kebesaran Melayu.
Dua ekor naga dari Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Bengkayang dipertunjukkan. Lengkap sudah mencerminkan harmonisasi etnis di Kalbar. Pada malam sebelumnya, diselenggarakan hiburan rakyat yang menghadirkan Once Band, Iis Dahlia, dan Tiga Macan.
Seperti diketahui, PMKB merupakan perubahan nama dari sebelumnya yakni PFKPM. Penggantian nama tersebut melalui mubes III akhir tahun 2011. “Saya minta maaf kepada para pendiri PFKPM, tidak ada maksud mengubah nama organisasi ini,” kata Firman dalam acara ramah tamah di Hotel Mercure Pontianak, Jumat (24/2).
Dijelaskan Firman, hanya penyebutannya saja dari PFKPM menjadi PMKB. Soal singkatan nama organisasi ini awalnya mirip forum bentukan kepolisian yaitu FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat). “Perubahan nama untuk mempermudah dalam penyebutannya saja,” kata Firman.
Ia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan 14 DPD PFKPM kabupaten/kota se-Kalbar yang sudah memilihnya secara aklamasi. “Terutama dari Singkawang, Bengkayang, dan Sambas yang pertama kali menyampaikan keinginannya supaya saya menjadi ketua.”
Dijelaskan dia, HM Husni Thamrien, Ketua DPD PFKPM Kabupaten Pontianak yang mengomunikasikannya. “Alhamdulillah semuanya sepakat, karena di dalam Melayu diutamakan musyawarah mufakatnya,” kata Firman yang juga Bupati Melawi ini.
Ia mengimbau kepada masing-masing puak harus bergandengan dalam mengejar, berperan dalam pembangunan daerah ini. Suku-suku besar di Kalbar harus bersama-sama bagaimana membangun daerah ini.
“Pemuda Melayu siap di depan untuk membawa demokrasi. Kalau Melayu kalah tunjuk diri sendiri kenapa kalah. Sehingga tidak ada yang saling gosok, karena intinya sama bagaimana bisa memajukan daerah ini,” tegas Firman.
Firman ditemui usai pengukuhan mengatakan, Melayu merupakan bagian dari penduduk asli daerah ini. Oleh karena itu, bagaimana ke depan Pemuda Melayu bisa mengambil peran dalam pembangunan dan kemajuan masyarakat Kalbar.
“Ada keinginan dari kawan-kawan untuk menjadikan PMKB suatu ikatan dalam mencapai tujuan bersama. Kita menjadi suatu kekuatan mulai dari ekonomi, pembangunan, politik, sehingga Melayu menjadi tuan rumah di Kalbar,” tuturnya.
Pengukuhan ini memperlihatkan kekuatan pemuda Melayu. Ke depan Firman bertekad bagaimana menjadikan pemuda Melayu harus terdepan. Mulai dari pendidikan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya sebagai kekuatan tersendiri.
Berkenaan calon yang didukung dalam pilgub, Firman mengatakan masih belum ada. “Yang jelas kita mengimbau seluruh pemuda Melayu harus menggunakan hak pilihnya. Jaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Melayu suku yang sangat toleran. Tetapi Melayu juga punya sikap tegas,” kata Firman.
Sumber: http://www.equator-news.com