London, Ingrgis - Paduan nuansa Jawa dan Wales mewarnai peringatan 15 tahun Gamelan Cardiff di Inggris Raya dalam acara tahunan Gamelan Cardiff Prom yang berlangsung di St David`s Hall Cardiff, Wales, Minggu.
Pengarah program kegiatan Pengabdian Masyarakat PPI United Kingdom, M. Fauzan Adziman kepada ANTARA, mengatakan acara "Cultural Olympiad" di Wales ini adalah rangkaian festival menyambut Oliampiade 2012 London.
Sejumlah diplomat, diantaranya Atase Pendidikan dan Kebudayaan, T. A. Fauzi Soelaiman menghadiri pertunjukan untuk peringatan 15 tahun Gamelan Cardiff itu.
Fauzi mengakui upaya pelestarian budaya Indonesia oleh grup musik di mancanegara seperti Gamelan Cardiff harus didukung.
Gamelan Cardiff adalah grup musik gamelan beraliran Jawa berawak sekitar 15 orang dan mayoritas anggota adalah penduduk asli Wales.
"Gamelan Cardiff dimulai sejak tahun 1998," ujar Helen Woods, ketua grup sekaligus komposer musik.
Tahun lalu mereka menyajikan lebih banyak tembang khas Jawa yang tahun ini hanya ditampilkan pada awal pertunjukan dengan sajian `Mugi Rahayu.
Komposisi gending jenis Ladrang mengiringi tembang besutan Gamelan Cardiff bertajuk `Clear River`, lalu alunan komposisi Ketawang dipadu dalam alunan lagu daerah Wales berjudul `Lisalan'. Tak heran, penonton tak henti bertepuk tangan.
"Iringan kontemporer Wales dalam gamelan Jawa sungguh membanggakan," ujar Elly Mills, penonton setia yang sudah empat tahun terakhir menikmati gamelan di Wales, negara bagian Inggris berpenduduk 3 juta jiwa ini.
Acara ditutup dengan paduan gamelan dan cerita saduran David Woods, terinspirasi cerita rakyat Wales yang diberi judul `Elemental`. Di sini, alunan gamelan diiringi cerita berdurasi sekitar 1 jam mendongengkan perjalanan seorang putri.
"Kami juga memperkenalkan gamelan untuk anak sejak usia dini dalam program Gamelan Gang, sampai dengan program workshop yang cocok untuk mahasiswa," ujar Rhian Workman, pemusik Gamelan Cardiff.
Gamelan Cardiff diawali dari hadirnya Halle Gamelan kelompok dari Manchester Orchestra yang singgah di Wales 15 tahun lalu. Helen belajar langsung dari Maria Mendonza, tokoh Halle Gamelan.
Tidak hanya dari sini, salah satu kolega Helen pendiri Gamelan Cardiff, Betty Griffith bahkan sempat terbang ke Jogjakarta untuk mengamati gamelan di sana.
Kemudian, alat instrumen gamelan asli dari Indonesia pengadaannya didukung oleh St David's Hall and New Theatre Trust (sekarang Arts Active Trust), Cardiff.
Sumber: http://www.antaranews.com