Banda Aceh, NAD - Pemerintah Aceh berkomitmen mengumpulkan dan mencari manuskrip masa lalu yang masih tercecer dan tidak terawat agar semua perjalanan sejarah dan budaya Aceh tetap terjaga dan dipelajari oleh seluruh generasi di masa mendatang.
"Pemerintah Aceh berkomitmen untuk mengumpulkan dan mecari seluruh dokumen-dokumen sejarah yang menceritakan tentang perjalanan Aceh dari tempo dulu hingga saat ini," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Aceh T Setia Budi saat membuka rapat koordinasi bidang kearsipan dan perpustakaan se-Aceh tahun 2012.
Menurut dia, peristiwa besar masa lalu yang tidak pernah ditulis dan diarsip dengan baik maka akan menjadi legenda dan perlahan-lahan akan dilupakan oleh orang dan sebaliknya cerita biasa yang ditulis secara lengkap dan disimpan dengan baik akan menjadi sejarah hebat di masa depan.
Karena itu, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk mencari dan mengumpulkan seluruh dokumen-dokumen masa lalu yang menceritakan tentang Aceh agar berbagai perjalanan sejarah tempo dulu dapat dipelajari seluruh generasi di masa mendatang.
"Berbagai dokumen sejarah yang menceritakan tentang Aceh agar disimpan dan dirawat dengan baik sehingga berbagai peristiwa yang terjadi tempo dulu dapat terus dipelajari oleh masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, dokumen-dokumen sejarah yang menceritakan tentang Aceh banyak juga tersimpan di Belanda dan Pemerintah Aceh bertekad untuk memperoleh berbagai manuskrip yang ada di negara tersebut untuk disimpan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Pihaknya optimistis dengan pengarsipan yang baik berbagai naskah kuno yang merupakan bukti perjalanan sejarah Aceh akan menjadi sebuah bahan pelajaran yang tak pernah hilang dan akan dikenal oleh seluruh generasi.
"Mari kita bersama-sama melestarikan sejarah, mencintai dunia tulis menulis dan peduli dengan sistem kearsipan dalam upaya berperan menjaga eksistensi bangsa ini," kata Zaini.
Sementara itu, Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Aceh Adnan A Majid mengatakan pihaknya akan terus berupaya menjaga dan merawat berbagai manuskrip yang tersimpan di lembaga tersebut dengan baik agar dapat terus dipelajari oleh semua komponen masyarakat.
"Kami juga terus meningkatkan pelayanan dan kemampuan sumber daya manusia agar mampu bekerja maksimal di masa mendatang," demikian Adnan.
Sumber: http://oase.kompas.com