Denpasar, Bali - Gamelan sebagai instrumen musik tradisional Bali dalam perkembangannya mampu menembus sekat-sekat budaya timur dan barat sekaligus menjadi kekuatan baru yang perlu mendapat perhatian serius.
"Kehadiran karya-karya baru dalam gamelan Bali tetap memperjuangkan prinsip kemandirian dan menyeimbangkan perspektif yang berbeda sehingga muncul banyak pilihan yang mendewasakan aspirasi masyarakat sebagai penikmat," kata Dewa Ketut Alit, alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dalam seminar tentang seni musik di Denpasar, Senin.
Pengelola Sanggar Selukat di Pengosekan, Ubud, Kabupaten Gianyar, itu menilai, perkembangan seni gamelan yang pesat itu diacuhkan masyarakat.
Musik gamelan Bali secara elegan hidup berdampingan di atas kesetaraan dan bergelora sebagai musik yang mandiri di tengah-tengah dinamika musik global yang tiada batas.
Menurut Alit, upaya itu akan mampu memotivasi untuk bekerja keras merancang barungan gamelan, sekaligus diikuti penciptaan karya-karya komposisi musik baru dengan menggunakan barungan sebagai media ungkap, ujar Dewa Alit yang sukses menggelar pementasan kesenian Bali di mancanegara.
Ia menilai, dari perspektif musik, Bali sangat beruntung memiliki musik tradisional gamelan yang sangat kaya dan berbobot sehingga hendaknya dapat dipelihara dengan baik, sekaligus dijadikan dasar sebagai penopang pergerakan musik tradisi ke masa depan lebih gemilang.
Gamelan Bali sebagai penyangga budaya yang telah melahirkan karakteristik Bali sebagai daerah yang unik. Warisan tradisi itu tidak muncul begitu saja, namun melalui proses yang panjang dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Unsur seni itu juga merupakan pengendapan dari penemuan yang cocok antara musik dan masyarakat sebagai penikmatnya, ujar Dewa Alit.
Meskipun demikian hingga saat ini masih ada sikap diskriminasi terhadap musik gamelan, karena hanya dianggap sebagai media musik yang terbatas, selalu dikaitkan dengan kehidupan tradisi.
"Oleh sebab itu masih perlu perhatian dan perjuangan agar gamelan Bali yang sudah menyebar ke berbagai negara di belahan dunia itu mampu sejajar dengan musik-musik bergengsi di dunia internasional," ujar Dewa Alit.
Sumber: http://oase.kompas.com