London, Inggris - Pementasan teater cerita rakyat Jawa Barat dibawakan pelajar Indonesia dengan pemeran utama Dennisa Wijayanti sebagai Dayang Sumbi dan Yasser Wahyuddin sebagai Sangkuriang berhasil menarik perhatian warga kota Lyon, Perancis.
Cerita Sangkuriang yang ditampilkan pada malam budaya Indonesia "Soirée Culturelle Indonésienne" itu diadakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Lyon bersama KBRI Paris di gedung Amphitheatre Prunier, ENTPE (Ecole Nationale des Travaux Publics de l’Etat) Lyon, Perancis.
Menurut anggota panitia Arie Fitria kepada Antara London, Selasa, pementasan tersebut dihadiri sekitar 300 undangan, termasuk Wali Kota Lissieu Jean-Louis Schuk, Direktur Jendral Service Agglomerasi Est Lyonnaise (CCEL) Jacques Perez, pejabat dan sivitas akademika ENTPE, serta Direktur Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di Lyon, Silvi C Sumanti.
"Selain itu, hadir juga pejabat pemerintah, akademisi, travel agents/tour operator, pelajar serta kalangan anggota Association Franco-Indonesie dan Anggota PPI Perancis dari berbagai wilayah lainnya," ujar mahasiswa S3 di ENTPE Lyon itu.
Dubes Indonesia untuk UNESCO di Paris Carmadi Machbub menyampaikan penghargaannya kepada pihak ENTPE dan undangan dengan harapan acara malam budaya dapat berkontribusi pada upaya peningkatan persahabatan antara Indonesia dengan Perancis.
Sementara itu, atase kebudayaan KBRI Paris, Arifi Saiman mengatakan, pihaknya turut bangga atas aktivitas dan kreativitas PPI Lyon dengan digelarnya Soirée Indonésienne kali ini. "Dedikasi yang luar biasa dari anggota PPI Lyon di tengah-tengah kesibukan studi yang sangat padat," ujarnya.
Soire Culturelle Indonésienne 2013 diselenggarakan sebagai jawaban atas tingginya animo pengunjung pada acara-acara serupa pada 2012.
Menurut Arie Fitria, penyelenggaraan tahun ini merupakan upaya menjaga kesinambungan informasi tentang Indonesia di kalangan masyarakat Perancis, khususnya Lyon. Dengan demikian diharapkan budaya Nusantara makin dikenal dan banyak warga tertarik berkujung ke Indonesia.
Acara itu dibuka dengan Tari Melinting dari Lampung, dilanjutkan pentas teater cerita Sangkuriang yang menceritakan legenda dalam naskah Pangeran Jaya Pakuan alias Bujangga Manik. Ceritera tersebut mudah dipahami oleh pengunjung berkat kepiawaian pasangan narator, yang tampil memukau dengan dibalut pakaian adat Minang.
Pentas teater cerita rakyat Jawa Barat itu disajikan dalam tiga babak didukung berbagai tarian daerah Nusantara yang diadopsi dan dikemas secara apik guna menceritakan legenda Tangkubanparahu.
Di antaranya Tari Lenggang Nyai dari Jakarta, Tari Jaipong dari Jawa Barat, Tari Cendrawasih dari Bali, serta tari Saman dari Aceh menggambarkan pengerjaan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam. Cahaya fajar untuk menggagalkan pembuatan perahu dan telaga ditampilkan dengan koreografi tari selendang merah.
Selain itu diselingi dengan paduan suara PPI Lyon yang membawakan lagu "Sik Sik Sibatumanikam", "Kabanglah Bungo Parawitan", "Cublak-Cublak Suweng" serta lagu "Ramko Rambe Yamko". Didukung undian tombola yang berjalan meriah dan undangan yang beruntung mendapat hadiah berupa produk kerajinan Indonesia diserahkan Direktur IPTC Lyon, Silvi C Sumanti.
Acara Soirée itu diawali dengan Pameran Foto Koleksi KJRI Marseille berlangsung selama seminggu dimeriahkan pameran produk Indonesia yang diikuti Anak Tanah dan Atelier FER. Para pengunjung dimanjakan dengan penulisan nama dalam aksara Kawi atau Aksara Jawa Kuno dan aksara Batak sebagai suvenir.
Kegiatan penulisan itu bertujuan mengenalkan aksara tradisional Nusantara ke internasional guna melestarikan bahasa daerah di kalangan pelajar Indonesia yang berada di luar negeri khususnya Lyon.
Promosi gastronomi khas Indonesia disajikan berupa risoles dan lemper dan sebagai makanan malam dihidangkan cumi saos padang, capcai dan bolu cokelat.
Rangkaian acara tersebut mampu mewujudkan sasaran yang ingin dicapai, pengunjung mengutarakan keinginannya untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat tujuan saat liburan mereka.
Jean-jacques Thevenin, salah satu pengunjung, mengatakan, menyaksikan acara itu membuat dirinya ingin berkunjung ke Indonesia. Jean dalam bahasa Perancis menyebutkan, L’Indonésie fera certainement partie d’un de mes futurs voyages et ce sera cette soirée qui m’en aurez donné l’envie.
Minat warga masyarakat setempat tersebut dipengaruhi keragaman dan keindahan pakaian adat Nusantara yang dikenakan panitia dan mampu merepresentasikan kekayaan budaya Indonesia.
Sumber: http://oase.kompas.com
Foto: http://sangkuriang.com/