Hadrah Budaya Warga Kubu Raya

Sungai Raya, Kalbar – Hadrah merupakan salah satu seni budaya Indonesia. Merupakan identitas dari dua budaya yaitu etnis dan agama. Seni ini dipertunjukkan dalam upacara-upacara khusus. Tujuan dari pertunjukan sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah atas rahmat dan semua hal yang diberikan kepada manusia di dunia ini.

Kabupaten Kubu Raya memiliki grup hadrah yang dinaungi Sanggar Laksamana Muda. Hadrah biasanya digunakan dalam upacara pernikahan Islam, khataman Alquran serta tampil di berbagai kegiatan pemerintahan. Bahkan seni hadrah ini juga diperlombakan. Semua kegiatan itu sudah dilakoni Rodat Hadrah Sanggar Laksamana Muda ini.

“Sanggar Laksamana Muda ini dibentuk pada 23 Mei 2012 lalu dengan sekretariat di Parit Gontong Jalan Arteri Supadio. Hadrah ini sering mengisi berbagai kegiatan, khususnya pada acara perkawinan dan khataman Alquran,” kata Indra, Ketua Sanggar Laksamana Muda kepada Rakyat Kalbar, Kamis (18/4).

Hadrah ini dimainkan sebagai musik latar belakang saat pintu masuk pengantin atau anak yang khatamul Alquran ke lokasi pesta. Selain itu sebagai musik untuk menyambut tamu yang datang ke lokasi upacara. Permainan ini dimainkan bersama dengan sebuah bait dari lirik. Lirik ini sederhana tetapi memiliki makna yang dalam sebagai pujian kepada Allah. Hadrah dimainkan oleh beberapa orang tua atau anak muda laki-laki. Setiap pemain memegang rebana atau tar.

“Hadrah ini merupakan salah satu kebudayaan Melayu di Kalbar, khususnya Kubu Raya. Kita ingin mempertahankan budaya hadrah ini, jangan sampai punah,” ungkap Indra.

Dikatakan Indra, di Kubu Raya ada beberapa grup hadrah. Namun jumlahnya tidak begitu banyak seperti di Kabupaten Sambas. Pemuda Parit Gontong ini berambisi untuk memperkenalkan seni hadrah kepada generasi muda di Kubu Raya. Sanggar Laksamana Muda membina grup hadrah yang beranggotakan 30 orang, terdiri dari anak-anak dan orang dewasa.

“Kita menggandeng anak-anak, mendidik mereka untuk memainkan hadrah, supaya budaya ini tidak punah nantinya. Selain itu kita mengarahkan generasi muda kita ini untuk mengenal budaya Islam, supaya mereka nanti bisa menjadi penerus para orang tua yang mengenalkan hadrah di Kubu Raya ini,” jelas Indra.

Indra berharap campur tangan pemerintah daerah dalam mempertahankan budaya hadrah ini. Setidaknya ada pembinaan dari pemerintah agar hadrah yang dikembangkan Sanggar Laksamana Muda ini lebih eksis lagi mengikuti berbagai kegiatan.

“Setiap ada kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kubu Raya, kita selalu diundang. Kita berharap Pemkab Kubu Raya ikut membina kita untuk mengembangkan budaya hadrah ini,” harap Indra.

-

Arsip Blog

Recent Posts