Lomba Dayung Ramaikan Festival Budaya Habaring Hurung

Sampit, Kalteng - Puluhan pedayung lokal Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kaliamntan Tengah dan sekitarnya mengadu kekuatan pada lomba dayung tradisional yang digelar di Sungai Mentaya, sejak pagi hingga siang hari, Kamis (4/4).

Lomba ini digelar dalam rangka festival budaya Habaring-Hurung yang digelar setiap tahun dan merupakan agenda dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur.

Ketua panitia festival, Ahmadi Sastra mengatakan, lomba itu diikuti oleh 7 regu dayung putra dan 4 regu dayung putri. Mereka berasal dari beberapa desa yang berada di pinggiran Sungai Mentaya, yaitu Desa Mentaya Seberang, Desa Terantang, Desa Ganefo, Desa Bapinang, Desa Bagendang, hingga dari sekitar kota Sampit sendiri seperti dari Kecamatan Baamang, Kecamatan Ketapang, hingga dari kalangan organisasi pemuda dan kalangan mahasiswa.

"Mendayung ini merupakan budaya dan kebiasaan khas daerah kita, karena itu perlu dilestarikan termasuk dengan cara menggelar lomba ini secara rutin. Kita harapkan dari kegiatan ini juga bisa memasyarkatkan olah raga dayung dan bisa lahir bibit atlet dayung," ungkap pria yang juga menjabat Kepala Bidang Objek dan Sarana di Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur ini di Sampit (4/4).

Dari pantauan, lomba berlangsung cukup seru dengan mengambil lokasi start di depan dermaga Habaring-Hurung Sampit yang juga berdekatan dengan Pelabuhan Sampit. Jarak tempuh lomba diperkirakan mencapai 5 kilometer.

Selain disaksikan oleh warga dari pinggir sungai, lomba ini juga banyak disaksikan dari atas perahu getek, bagi warga yang sedang menyeberangi sungai, termasuk para awak dari kapal-kapal barang yang berlabuh di pinggir maupun di tengah sungai Mentaya.

Perahu lomba sendiri, terbilang sangat tradisional hanya terbuat dari kayu dan satu regu terdiri dari 6 orang pedayung dan masing-masing mengayuh menggunakan pengayuh dari bahan kayu.

-

Arsip Blog

Recent Posts