Tanjung Redeb, Kaltim - Objek-objek wisata di Bumi Batiwakkal, sebutan Kabupaten Berau, makin kesohor. Selain mengandalkan keindahan dan kelestarian alamnya, pengembangan wisata Berau juga ditunjang kekayaan budaya dan keramahan masyarakatnya.
Menurut Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudbar) Berau, Safrudin Ithur, kekayaan budaya dan keramahan masyarakat yang sangat terbuka dengan kedatangan wisatawan baik asing maupun lokal, ikut berperan dalam pengembangan dunia pariwisata.
Untuk mendukung pengembangan pariwisata, pihaknya juga merencanakan beberapa kegiatan yang bisa menambah daya tarik wisatawan berkunjung ke Berau. Seperti yang rutin digelar tiap tahun saat perayaan Hari Jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb, yakni baturunan perahu, pawai budaya, panjat piruai, dan lain-lain.
“Rencananya kita juga akan mengundang komunitas motor gede (moge) untuk memperkenalkan budaya kita. Mereka akan tour dari Tanjung Redeb hingga Tanjung Batu,” terangnya. “Sesampainya di sana, kami akan menyebrang bersama ke Pulau Derawan untuk melihat acara puncak pada tanggal 15 September, yaitu tari kolosal,” ujarnya.
Selain itu, berbagai kegiatan yang bukan rangkaian hari jadi juga akan digelar. “Seperti acara buang nahas di Talisayan. Menggelar acara-acara budaya di kampung-kampung, seperti Bena Baru, Tanjung Batu, Tumbit Dayak dan sebagainya,” jelasnya. “Itu semua digelar salah satunya untuk mendukung pengembangan pariwisata,” lanjut Safrudin.
Untuk itu diharapkan, pengembangan pariwisata bisa berbanding lurus dengan pelestarian kebudayaan di Bumi Batiwakkal. Karena dengan kekayaan budaya, secara tidak langsung akan ikut mengembangkan dunia pariwisata.
Sumber: http://berau.prokal.co