Pekanbaru, Riau - Khalayak tentu mengenal batik Riau. Pemerintah Kota Pekanbaru saat ini juga bakal menciptakan batik tulis khas setempat dengan motif asam telunjuk, selaku ikon budaya Melayu yang menjadikannya sebagai 'bumbu masakan'.
Ă‚
"Selama ini motif batik hanya milik Provinsi Riau, kami diminta oleh istri Wali Kota Pekanbaru untuk menciptakan khusus Pekanbaru," ungkap Ouner sanggar gallery D-kreasi batik Pekanbaru, Khairudin Pulungan, Senin (11/4/2016)
Menurut Khairudin Pulungan, desain batik motif asam telunjuk ini merupakan karya anak Pekanbaru yang terinspirasi dari kekayaan alam dan budaya Melayu.
Pekanbaru memiliki pohon buah asam telunjuk, ini menjadi bahan bumbu masakan Melayu, yakni asam pedas ikan patin dan baung.
"Resep asam pedas ikan patin dan baung menggunakan asam telunjuk sebagai pencipta rasa khusus,"bebernya.
Sehingga bentuk daun dan buah pohon asam telunjuk yang lonjong didesain secantik mungkin jadi motif batik.
"Batik motif asam telunjuk ini akan jadi ikon bagi Kota Pekanbaru, dan diperkenalkan pada setiap ivent nasional maupun internasional," tegasnya.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, menyambut baik karya putra daerah ini yang mencirikan budaya Melayu.
Ia minta SKPD terkait mematenkan hal ini manjadi satu produk kebanggaan Pekanbaru.
"Yang bisa dijadikan souvenir bagi wisatawan," ujar Firdaus.
Ia juga berpesan bagi Dinas Koperasi agar mendorong industri rumahan membatik di Pekanbaru dikembangkan dan dibantu permodalannya.
"Khusus pemasaran yang diakuinya masih jadi kendala, diharapkan instansi dan sekolah memberdayakan penggunaan batik sekali sepekan," sarannya.
Sekedar informasi selembar batik tulis bermotif asam telunjuk dihargai Rp250 ribu untuk jenis kain biasa. Sementara berbahan sutera bisa bernilai Rp1 juta. (RB/VR)