Malang, Jatim - Masyarakat suku Tengger di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang di sekitar Gunung Bromo menggelar upacara Grebeg Tirto Aji, Minggu (10/4). Upacara itu, merupakan wujud keteguhan mereka menjaga tradisi leluhurnya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Upacara Grebeg Tirto Aji tahun ini hanya dihadiri sesepuh dan masyarakat Suku Tengger dari 7 desa yang ada di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.
Mereka umumnya mengenakan baju adat dengan warna hitam dipadu kain panjang bermotif batik. Ritual yang digelar di mata air Wendit di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang pada Minggu (10/4), itu ditandai dengan pengambilan satu kendi air suci dari sendang Widodaren.
Setelah sambutan Bupati Malang Rendra Kresna yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) H Abdul Malik, acara dilanjutkan dengan menuju ke sendang Widodaren. Sejumlah warga suku Tengger pun berbondong-bondong menuju sendang.
Setelah ada rangkaian doa-doa, air sendang yang baru saja ditaburi dengan bunga mawar didatangi undangan yang datang. Setelah diiringi dengan doa, sembilan wanita yang melambangkan bidadari ini menyerahkan kendi berisi air kepada sesepuh suku Tengger. Selanjutnya air itu dibawa ke dusun dan desa masing-masing.
Baru, setelah itu warga Tengger bergantian mengambil air dari sendang itu dalam botol plastik bekas air mineral yang habis ditenggak, lalu diisi lagi dengan air sendang. Air sendang ini nanti selain diminum keluarganya, juga akan dibawa ke ladang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya mengatakan kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tahun.
“Air di sumber Wendit adalah bagian dari sumber air Widodaren di Gunung Bromo. Kegiatan mengambil mata air Wendit tersebut adalah acara turun-temurun dari leluhur," kata Made Arya.
Dijelaskan dia, suku Tengger selama ini mengandalkan hidup dengan bercocok tanam dan meyakini air suci itu mampu membawa hal baik dalam bercocok tanam. Selain itu, juga membawa kesuburan bagi tanah sepanjang tahun bahkan selama musim kemarau.
“Air yang mereka bawa nantinya akan di masukkan ke tandon desa untuk digunakan bersama-sama dan akan digunakan untuk bercocok tanam dan kebutuhan lain untuk dimasak,” katanya.
Setelah kegiatan pengambilan air suci di sendang, tumpeng dan jolen-jolen dari warga Tengger yang berisi hasil bumi yang berisi labu siam, tomat, bawang prei jadi rebutan warga dan pengunjung yang terlihat sejak pagi sudah berjubel untuk ngalap berkah dari acara Grebeg Tirto Aji tersebut.
Sumber: http://www.beritametro.co.id