Magelang, Jateng - Sebanyak 48 grup mengikuti Festival Kesenian Rakyat dalam rangkaian agenda Ruwat-Rawat Borobudur 2016 sebagai upaya menjalin semangat persahabatan di antara berbagai kelompok tersebut di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Semangat dari Festival Kesenian Rakyat ini adalah mengedepankan persahabatan antarkelompok," kata Ketua Panitia Festival Kesenian Rakyat Borobudur Suyanto di Borobudur, Selasa (19/042016).
Berbagai grup kesenian rakyat yang ikut dalam kegiatan itu, antara lain kelompok tarian kubro siswo, topeng ireng, kuda lumping, jatilan, campur, dan soreng.
Ia mengatakan berbagai kelompok kesenian tersebut selama ini menjalani pemenntasan di desa-desa sekitarnya dalam berbagai kesempatan hajatan masyarakat maupun tradisi dusun.
Keberadaan mereka, katanya, juga menjadi salah satu penanda penting atas wajah kebudayaan di Kabupaten Magelang.
Penyelenggaraan pementasan mereka dalam festival tersebut di sejumlah tempat, selama berlangsung "Ruwat-Rawat Borobudur", 18 April-1 Juni 2016, antara lain di Taman Lumbini Kompleks Candi Borobudur, Dusun Gleyoran, Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur, Desa Cebongan, Kecamatan Windusari, dan Dusun Kledung, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran.
Selain itu, katanya, babak final akan diselenggarakan di areal parkir kendaraan wisata Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, selama 14-19 Mei 2016.
"Festival ini juga menjadi bagian dari upaya kami untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian rakyat, serta memperkuat semangat saling menghargai antarkelompok," katanya.
Setiap kelompok kesenian rakyat yang menjadi peserta festival tersebut, berjumlah sekitar 40 orang.
Ia mengatakan para penari dari berbagai kesenian rakyat, pada umumnya kalangan warga petani. Wilayah Kabupaten Magelang dikenal sebagai areal pertanian, khususnya hortikultura.
Agenda seni dan budaya "Ruwat-Rawat Borobudur" pada 2016 sebagai penyelenggaraan tahun ke-13 dengan dipelopori Komunitas Warung Info Jagad Cleguk Borobudur pimpinan Sucoro.
Rangkaian agenda "Ruwat-Rawat Borobudur 2016", antara lain pentas kesenian rakyat, sarasehan budaya, seminar pariwisata, jelajah pusaka, loka karya seni budaya, prosesi tradisi masyarakat, festival kesenian rakyat, pentas kolosal Sendratari Kidung Karmawibangga, dan kirab budaya.
Sumber: http://budaya.rimanews.com