Ini Mappanretasi, Ritual Nelayan Bugis di Tanah Kalimantan

Batulicin, Kalsel - Aneka macam warna hiasan dan umbul-umbul terpampang pada puluhan badan kapal kayu jenis porsen. Menjelang siang, mendung masih menggelayut ketika kapal milik nelayan Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, itu sedang melarung sesaji di lepas pantai, Minggu 25 April 2016.

Sepuluh pria berpakaian serba kuning menggotong sajian semacam ayam panggang, buah-buahan, dan ketan menuju kapal Tunas Muda 02. Di ujung dermaga mini, ratusan orang antre berebut naik palka kapal. Inka Mina 423, Tunas Muda 02, dan Warna Muda 03 merupakan tiga dari delapan belas kapal porsen yang turut meramaikan upacara adat nelayan Bugis: Mappanretasi.

Dalam bahasa suku Bugis, Mappanretasi bermakna memberikan sesaji kepada laut. Upacara ini bentuk syukur atas hasil perikanan tangkap yang diperoleh para nelayan keturunan Bugis di Kabupaten Tanah Bumbu. Namun, ritual yang berlangsung sejak puluhan tahun silam itu, tak menjamin nelayan bakal mendapat hasil yang berlimpah saban tahun.

Prosesi dipimpin oleh seorang tetua adat Bugis alias sandro. “Tahun ini akan mengalami penurunan hasil perikanan tangkap sedikit, karena faktor cuaca angin sering berubah arah,” tutur Muhammad Kasim, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Tanah Bumbu disela kegiatan Mappenretasi.

Sayangnya, kata Kasim, ritual tahun ini tidak semarak seperti tahun-tahun sebelumnya, yang diikuti peserta lebih banyak. Kata dia, pemerintah daerah tidak mengalokasikan dana bantuan perayaan Mappenretasi di tahun 2016. Pada ritual 2016, nelayan cuma menerima bantuan sponsor sebesar Rp 75 juta.

“Tahun ini hanya diikuti 18 kapal porsen, kalau upacara tahun 2015 diikuti 22 kapal porsen,” ujar Kasim.

Padahal bila digarap serius, Kasim meyakini ritual suku Bugis ini bisa menarik minat turis berkunjung ke Kabupaten Tanah Bumbu. Ia berharap, kegiatan Mappenretasi berdampak positif terhadap kesejahteraan nelayan di Pantai Pagatan.

Bupati Kabupaten Tanah Bumbu, Mardani H. Maming, mengatakan ritual Mappanretasi telah dijadikan even pariwisata tahunan. Ritual ini biasanya digandeng dengan bazar dan pameran produk unggulan. Tapi di perhelatan tahun ini, Mardani mengakui even pasar pameran kurang mendapat respons dari peserta karena panitia terlambat menangkap peluang.

Melalui penggarapan even pariwisata tradisional dan petualangan, Mardani berharap mampu menarik minat wisatawan melancong ke Tanah Bumbu. Namun, ia belum mau membuka target pelancong yang dibidik lewat beragam even pariwisata itu.

“Kalau peserta Mappanretasi tetap banyak. Tahun 2016 baru perencanaannya, 2017 target wisatawan akan dievaluasi,” ujarnya.

Adapun Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, larut dalam ritual Mappanretasi di lepas pantai Pagatan. Sahbirin ikut menceburkan diri selepas tumpukan sesajen dilepas di lautan. Di tengah guyuran hujan dan hempasan gelombang, Sahbirin ikut memperebutkan ayam panggang.

-

Arsip Blog

Recent Posts