Medan, Sumut - Panitia Festival Danau Toba bertekad penyelenggaraan festival tahun ini akan menjadi kebangkitan bagi salah satu ikon pariwisata nasional tersebut. Untuk menarik banyak wisatawan datang, panitia festival secara khusus mengadakan promo menggandeng agen perjalanan, pengelola hotel dan maskapai penerbangan.
"Kali ini Festival Danau Toba yang digelar 20-24 Oktober ini menjadi kebangkitan bagi Danau Toba sebagai ikon pariwisata Indonesia. Kami berencana menggandeng agen perjalanan, pengelola hotel dan maskapai penerbangan untuk mempromosikan festival ini," ujar Ketua Panitia Festival Danau Toba 2010 Parlindungan Purba di Medan, Minggu (15/8).
Parlindungan mengungkapkan, tema festival tahun ini sengaja dibuat untuk menggugah semua pihak bahwa Danau Toba yang pernah menjadi kejayaan Sumatera Utara bahkan Indonesia, bisa kembali menjadi kawasan yang dibanggakan. Menurut Parlindungan, kerusakan ekologis danau hingga ancaman persoalan keterbatasan dan kerusakan infrastruktur telah membuat Danau Toba bukan lagi menjadi tujuan wisata unggulan.
Padahal dari sisi penataan dan konsep pengelolaan lingkungan, Danau Toba bisa dikatakan menjadi pionir pengelolaan kawasan danau di Indonesia. Danau Toba misalnya, memiliki masterplan pengelolaan yang disebut dokumen Lake Toba Ecosystem Management Plan. Danau lain di Indonesia tak ada yang punya manajemen pengelolaan seperti ini. Kami ingin penyelenggaran festival tahun ini menjadi semacam momentum untuk kebangkitan Danau Toba, ujarnya.
Danau Toba sebelum tahun 1997 menjadi salah satu tujuan wisata utama di Indo nesia selain Bali. Bahkan penerbangan langsung dari Eropa ke Medan ketika itu, salah satunya untuk memfasilitasi kunjungan wisatawan asing ke Danau Toba. Belakangan, ketika krisis moneter tahun 1997 menghempaskan negara-negara Asia termasuk Indonesia, jum lah wisatawan asing yang berkunjung semakin berkurang. Kondisi ini diperparah dengan rentetan peristiwa pengeboman di beberapa tempat di Indonesia, termasuk Medan.
Parlindungan menjanjikan, penyelenggaraan Festival Danau Toba pada tahun ini akan berbeda den gan penyelenggaraan serupa yang tahun-tahun sebelumnya ditajuk Pesta Danau Toba. Salah satu perbedaannya menurut Parlindungan adalah semakin dilibatkannya masyarakat di sekitar danau dalam penyelenggaraan festival.
Acara seremonial yang mendatangkan artis ibu kota juga bakal dikurangi dan diganti dengan pagelaran budaya lokal. Nanti akan ada acara seperti festival gondang (alat musik tradisional) khas masing-masing kelompok etnis yang berada di sekitar danau. Juga akan ada parade budaya khas masing-masing kabupaten sekitar danau, katanya.
Secara khusus tema Kebangkitan Danau Toba menurut Parlindungan juga memang bertujuan menggugah kesadaran masyarakat akan tingkat kerusakan ekologis kawasan danau yang semakin parah. Sebelum festival akan ada program bersih danau. Kami berharap program bersih danau ini nantinya bisa langsung dibuka Menteri Lingkungan Hidup, katanya.
Sumber: http://oase.kompas.com