Jakarta - Komisi X DPR mengusulkan perlunya dilakukan rapat evaluasi tiap satu atau tiga bulanan terhadap pelaksanaan program Visit Indonesia Year (VIY) 2008, yang sekaligus untuk memonitor dukungan lintas sektoral dalam menyukseskan hajat nasional tersebut.
"Dari beberapa pertanyaan dan usulan anggota Komisi X DPR tercermin bahwa gema VIY 2008 kurang kuat, sehingga kita perlu melakukan upaya pendukungan terutama dalam koordinasi lintas sektoral agar program ini dapat berjalan lancar," kata Didik J.Rachbini, usai membacakan kesimpulan hasil rapat kerja Komisi X DPR dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik di gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (4/2).
Didik J.Rachbini, Wakil Ketua dari Fraksi PAN yang memimpin rapat kerja menyebutkan, rapat evaluasi itu akan memfokuskan pada koordinasi dan singkronisasi program VIY 2008 dengan instansi terkait maupun pelaku industri pariwisata,
Menbudpar Jero Wacik dalam pengantarnya menyebutkan, setelah mempertimbangkan perkembangan yang positif kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) yang dicapai tahun 2007, maka target kunjungan wisman 2008 ditetapkan sebesar 7 juta kunjungan, dengan perkiraan penerimaan devisa sebesar US$ 6,7 miliar. Sedangkan target wisnus 2008 sebanyak 223 juta perjalanan dengan total pengeluaran Rp 81,05 triliun.
Menbudpar menyatakan, berdasarkan data BPS tahun 2007, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 5.5005.759 kunjungan, meningkat 13,02% dibanding tahun sebelumnya sebesar 4.871.351 kunjungan. Jumlah kunjungan tersebut merupakan rekor baru yang dicapai selama 10 tahun terakhir dengan porelehan devisa US$ 5,3 miliar.
"Kami laporkan juga bahwa perjalanan wisnus mengalami kenaikan 1,3% yaitu dari 216,5 juta perjalanan dengan pengeluaran Rp 78,67 triliun pada tahun 2006, menjadi 219,8 juta perjalanan dengan total pengeluaran sebesar 79,85 triliun pada tahun 2007, "katanya.
Sumber: www.budpar.go.id (5 Februari 2008)