Belitung - Jika ngaben disebut, pastilah yang terbayang upacara membakar mayat dalam tradisi Hindu Bali. Padahal ngaben tidaklah sesederhana itu. Membakar mayat hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan ritual ngaben. Tradisi ngaben jauh lebih rumit dari sisi prosesi dan biaya.
Hal ini diungkapkan Anak Agung Gede, Ketua Adat Masyarakat Bali di Dusun Balitung, Desa Keciput, Sijuk, Belitung, Bangka Belitung. Menurutnya, menggelar ngaben bukan perkara mudah karena butuh perencanaan panjang. "Bahkan, banyak yang menunda ngaben bertahun-tahun, sementara mayatnya sendiri sudah lebih dulu dibakar," jelas Pak Agung saat ditemui di Pura Puseh, Dusun Balitung, Kamis (14/10) petang.
Untuk menggelar upacara ngaben, menurut Pak Agung, perlu ditentukan hari baik atau hari yang tepat. Yang berhak menentukan hari baik adalah pendeta. Keluarga yang akan menggelar ngaben juga harus menyediakan dana yang cukup besar guna menyiapkan sesajen. Persyaratan inilah yang membuat ngaben tak bisa dilakukan setiap umat Hindu.
Bahkan, di Dusun Balitung belum ada satu pun warganya yang menggelar ngaben, meski sudah 20 tahun mereka bermukim. Faktor ekonomi memang membuat sebagian warga Dusun Balitung tak bisa menggelar ngaben. Namun, masalah utama adalah ketiadaan pendeta di dusun ini. Sementara kehadiran pendeta untuk menentukan hari baik serta memimpin ritual tak bisa ditawar.
Pasalnya, pendeta Hindu tak bisa dipilih atau dicari layaknya dalam agama lain. Pendeta dalam agama Hindu tidak dipilih, tapi diangkat otomatis karena berdasarkan keturunan. Hanya anak pendeta yang bisa menjadi pendeta, sedangkan untuk warga biasa akan dihadang persyaratan yang sangat sulit. Kalaupun bisa, pendeta dari warga biasa tidak dinilai setinggi pendeta yang dari garis keturunan.
Kendati tak memiliki pendeta, bukan berarti warga Dusun Balitung tak bisa menggelar ngaben. "Bagi warga kami yang punya kecukupan dari sisi ekonomi, mereka menggelar ngaben di Bali," ujar Pak Agung. Sedangkan mereka yang belum beruntung, tetap berusaha mengumpulkan dana. Yang jelas, penundaan ngaben tidak menghalangi pembakaran mayat. Karena pada prinsipnya ngaben bisa membangkitkan roh-roh dari jasad yang sudah dibakar.(JUM)
Sumber: http://berita.liputan6.com